Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─


Penerjemah : D.Blank13th


Chapter 3

Dunia Berubah


[Oh! Akhirnya ketemu!]

Ketika Shinji naik ke lantai empat, dia menemukan seorang monster dalam bentuk siswa laki-laki.
Dia berjalan goyah dengan sebuah lengan yang hampir putus, jelas kalau dia tidaklah normal.
Ketika melihat dia, dia terpasangi emblem sekolah hijau, jadi aku tahu bahwa dia siswa kelas dua.
Dan untuk catatan, merah adalah siswa baru(kelas 1) dan kuning adalah siswa kelas tiga.
Karena Shinji memiliki banyak jarak, dia bisa melarikan diri jika dia mau tapi Shinji memilih memburu siswa laki-laki itu.

Alasan pertama adalah karena dia harus membiasakan diri untuk melawan moster-monster itu secepat mungkin dan alasan lainnya adalah fisik kecil siswa laki-laki itu.
Dilihat dari penampilannya, monster itu setidaknya 10 cm lebih kecil.
Dan ramping juga.
Dia tidak ingin untuk menghajar gadis dari awal, jadi apa yang dia pilih adalah siswa laki-laki yag paling cocok seperti pasangan praktik.

Dia menyiapkan perisai transparannya dan mendekati siswa laki-laki itu.
20... 10... Shinji menyadari spot aneh ketika dia mendekati siswa laki-laki itu.

(Sebuah tanduk?)

Di situasi abnormal ini, Shinji pikir kalau mereka itu adalah sesuatu seperti zombie.
Sebenarnya, siswa laki-laki itu tubuhnya berlumuran darah dan kedua matanya tidak memiliki fokus, tapi bukan Cuma itu, dari mulutnya hanyalah erangan yang keluar.
Sejauh ini mereka semua seperti yang di film.
Siswa itu memiliki tonjolan berlebih seperti pensil yang keluar dari dahinya.
Dengan itu, dia seperti seorang ogre.

(Yah, tidak masalah jika itu ogre atau bukan.)

5... 5 meter. Dia menyadariku dengan jarak ini.

[Ooooaaaaaa!]

Seperti dia adalah ogre, dia melempar diri padaku dengan mulutnya terbuka.
Shinji menggunakan perisainya untuk memblok gigitannya.

(...... Lebih lamban dari apa yang kupikir, dan lemah.)

Dia pikir zombie melepas pembatas mereka, sehingga mereka akan mampu memanfaatkan kekuatan penuh mereka dengan tubuh mereka, tapi ogre yang datang untuk menggigitnya tidak memiliki kekuatan untuk mendorong Shinji sama sekali.
Shinji menggeser perisainya dan kemudian memutar ke belakang siswa laki-laki itu dan memangkas kepalanya dengan kapak.
Dengan *zuchari* kapak itu telah memotong hampir setengah kepalanya.

[Um... Umph!]

Shinji menarik kapaknya menendang siswa laki-laki itu dengan tendangan.

[... Dengan ini, aku mengalahkannya?]

Meskipun dia terus menyodok siswa laki-laki itu dengan kakinya, siswa laki-laki itu tidak bergerak lagi.
Seperti dia duga, ketika kau menghancurkan kepala mereka mereka berhenti bergerak.
Setelah beristirahat, Shinji menyeka darah dari kapaknya dengan seragam dari siswa laki-laki itu.
Lebih baik dari yang dia pikir, dia tidak punya perasaan bersalah ataupun jijik.
Mungkin karena dia sudah melakukan simulasi mental sebelumnya, dan ditambah penampilan mereka yang kelihatan aneh.

『Terererretette-n』

Tiba-tiba, dari suatu tempat dia mendengar sebuah efek suara.

[......Eh? Apa?]

Shinji mencari dimana suara itu berasal.
Suara sebelumnya, itu seperti suara ketika karakter naik level di RPG.
Secara tidak sengaja, Shinji mengatakan [Eh? Naik level?]
Hanya dalam masalah ini Shinji memeriksa smartphone-nya.

Dia tidak memiliki jenis suara seperti itu terdaftar tapi dalam masalah ini dia memeriksa jika dia punya.

Dia menerima banyak pesan dari orang tuanya. Kemungkinan mereka khawatir.
Dia mencoba menelepon mereka, tapi tidak peduli berapa kali dia melakukannya, tidak ada sinyal.
Dia tidak punya pilihan lain selain menelepon mereka nanti. Selain itu, hal lain menarik perhatiannya.

[Sebuah kotak kardus?]

Kotak kardus itu seperti salah satu yang memiliki hal-hal yang kau pesan di internet dan itu terisolasi.
Dia yakin itu tidak disini sebelumnya.
Melihat nama yang tertulis disana, dia mengakui bahwa itu dari situs mail order populer, Godzon.
Shinji memiliki firasat buruk tentang ini, tapi dia tetap membuka kotak kardus itu.
Didalam ada tablet berukuran tujuh inci. (TLNote: Bukan oban :’v)
Dengan nama iGOD.

(......)

Dengan semua pengetahuan sehari-hari yang dia tumpuk sampai sekarang, Shinji mencoba untuk memahami situasi saat ini.
Hal pertama yang dia lakukan adalah tetap tenang, dan kemudian mempertimbangka apa hal-hal yang diperlukan.

(Untuk sekarang, aku akan mengamankan tempat yang aman untuk tidur.)

Dengan kotak kardus di tangan yang berisi tablet, dia pergi ke lantai lima.

─̶─Chapter 3 END─̶─


Prev | ToC | Next