Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─


Penerjemah : D.Blank13th


Chapter 8

Bersantai di Cafe


[Guh......!]

Tanganku yang menahan tubuhku gemetar.

Sebuah kelelahan yang menakutkan.

Shinji mengkonfirmasi statusnya sendiri di tablet.

─̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶─

Lvl 4

Profesi: Hikikomori 1

HP: 100

MP: 100

SP: 70

Strength: 8

Agility: 9

Concentration: 35

Magic: 9

Luck: 10

Skills: Child Prodigy – Ultra Pembual

P dalam kepemilikan: 900P

─̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶─

Semua stats kecuali Concentration menurun.

Terutama Strength, menurun menjadi kurang dari 10.

Status Shinji tiba-tiba jatuh dan lebih rendah dibandingkan ketika dia masih level 1.

Ini seperti setelah menggunakan trampolin untuk terbang tinggi dan ketika menemukan bahwa kau bahkan tidak bisa melompat tanpa itu.

Untuk Shinji ini menjadi sangat sulit untuk menggerakkan tubuhnya sendiri.

[U...gu]

Entah bagaimana Shinji mampu berdiri.

[Jika aku tidak terbiasa, akan sulit untuk bertarung.]

Shinji sedang melihat pintu dibelakangnya.

Cafe.

Itu terkunci.

[...Dapatkah aku menggunakan skill pada ini?]

Shinji melihat skill Ultra Braggart.
Sebuah kekuatan untuk membuatku mengendalikan segala sesuatu yang ada di dalam ruanganku.
Tapi, apa itu ruanganku?
Apa kriteria untuk memenuhi syarat ruangan menjadi milikku?


Shinji, yang tinggal dengan orang tuanya, memiliki kamarnya sendiri di rumah.
Meskipun ruangan tidak berguna itu memiliki hal-hal yang kau harus miliki.
Jadi, aku tidak bisa menggunakan skill di tempat lain?


Shinji tidak berpikir begitu.

Karena orang yang memutuskan ruangan mana adalah kamarmu, itu tidak lain adalah diri sendiri.
Shinji mulai menyakinkan dirinya sendiri bahwa Cafe didepannya adalah kamarnya.


Aku minum kopi, dengan tenang dan dengan gaya.
Aku, yang menikmati musik dan buku yang bagus sedang tenggelam dan dimandikan cahaya malam.
Melupakan suara dari kota yang ramai saat tidur siang di tengah momen manis. Membayangka itu, aku meletakkan tanganku di pintu tertutup Cafe.
[......Kau tidak ingin membuka sendiri? Begitu.]


Pintu itu tidak bergerak satu inci pun.

[Yah, itu jelas. Pertama, aku bahkan tidak begitu secanggih itu untuk minum kopi dengan gaya di kamarku.]

Aku tidak tahu mengapa, tapi ketika aku membayangkan diriku menikmati diri di Cafe, aku menempatkan delusi keagungan diri seperti aku adalah penciptanya.
Meskipun Cafe sekolahku tidak begiu stylish.


Cafe adalah tempat siswa-siswa berkumpul, tempat berisik dan berantakan.
Lagi, Shinji berpikir bahwa itu benar-benar berbeda dari kamarnya dimana dia tinggal.
Shinji pikir akan lebih baik membayangkan dirinya yang sebenarnya, jadi cabul, di dalam Cafe, tapi dia penasaran apakah itu juga salah.
Selain itu, situasi dimana aku idak akan bisa masuk ke dalam kamarku akan jadi aneh.


[......Pertama-tama, aku harus masuk ke dalam Cafe.]

Shinji memeriksa skills apa yang dijual di Ultra Sales.
Dari skills yang mereka jual, dia menemukan dua yang bisa membuka pintu.



─̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶─

Magic Pembuka: 800P – Sebuah sihir untuk membuka hal-hal yang terkunci. Ketika orang yang memilikinya level up, akan memungkinkan untuk membuka hal-hal yang lebih sulit.

Magic Lock-Picking: 200P – Kau akan bisa membuka hal-hal sederhana.

─̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶──̶─

Mereka benar-benar hal yang sama, tapi mungkin yang pertama menggunakan MP, dan yang terakhir menggunakan SP
Meskipun Shinji sedikit khawatir tentang yang mana yang harus dipilih, dia memilih Magic Pembuka.


Salah satu alasannya adalah bahwa dia ingin menggunakan sihir, tapi sebagian besar mengapa dia memilih sihir adalah karena dengan sihir dia akan mampu membuka pintu dengan mudah.
Lock-Picking memiliki tingkat menengah dan lanjutan, tapi dia tidak mampu untuk mendapatkan mereka. Dia tidak memenuhi persyaratannya.


Tanpa ditunda, Shinji menguji sihir yang baru diperoleh.
Untuk menggunakan sihir kau hanya perlu mengatakan nama sihir yang disebutkan.


Arkie

Dari telapak tangannya, sebuah cahaya samar bersinar.
Pintu Cafe membuat sebuah suara *clang*.
Sepertinya kuncinya sudah terbuka.
Shinji melihat Cafe dengan tenang.
Tidak ada siapapun. Tidak ada tanda monster.
Kau hanya bisa mendengar suara pemanas.


Shinji merasa aneh.

Cafe yang Shinji ketahui selalu dipenuhi dengan siswa-siswa.
Meskipun pemanas masih bekerja, Cafe masih diisi dengan udara dingin dan berat.


[...Mulai dari saat ini, ini adalah ruanganku.]

Jika aku ingin meyakinkan diriku, akan lebih baik jika aku menempatkan mereka dalam kata-kata.
Akan lebih mudah percaya bahwa itu benar dengan cara itu.
Aku duduk di kursi yang ada di tengah ruangan.
Aku menempatkan diriku senyaman mungkin seperti ini adalah kamarku.


(............)

Benar-benar santai, Shinji melihat ke mesin penjual otomatis di dekat pintu masuk.
Itu adalah jenis yang menjual minuman gelas, ada dua jenis gelas, kaleng botol dan botol plastik.


Disini kau dapat membeli minuman dan menyantaikan dirimu.
Tentu saja, jika kau ingin meminum kopi, kau tidak punya pilihan selain memesannya.
Shinji melihat ke arah mesin penjual otomatis dan berpikir tentang mencoba memesan susu fermentasi.
Tiba-tiba, mesin itu membuat suara, menjatuhkan es dan mengisi gelas dengan cairan.


Itu bergerak.

Shinji berhasil memikirkan bahwa Cafe adalah ruangannya sendiri.
Selanjutnya, Shinji mencoba berpikir bahwa susu fermentasi itu di bawa padanya, tapi itu tidak bergerak seinci pun.


Aku bisa membayangkan susu itu di bawa padaku tapi aku tidak bisa menggerakkannya, hanya dengan kemauan.

Terpaksa, Shinji berdiri dan dia pergi untuk mengambil susu itu sendiri.

[......Eew]

Melihat di lorong, ada beberapa dead ogre.
Di tengah-tengah mereka, gadis dengan celana dala usang disana.


Untuk sekarang aku akan berdoa.

Shinji lupa untuk memblokir salah satu dari dua lorong.
Kemungkinan mereka datang dari lorong itu.
Racun atau tidak, Shinji sangat khawatir.


[......Tentunya, aku masih tidak bisa melawan.]

Shinji berpura-pura kalau dia tidak melihat mereka dan menutup pintu.

─̶─Chapter 8 END─̶─


Prev | ToC | Next