Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─


Penerjemah : D.Blank13th


Chapter 4

1÷1=Companionless

Part VII


Berdiri di tanah yang seperti bencana telah melaluinya.

“…Sebuah boneka menyudutkan hingga titik ini…kamu berani juga.”

Ini hanya sebuah Ex-Machina , sebuah mesin [Proofer], namun tidak dapat menghancurkannya, itu membuat Jibril bicara dengan marah.

“……Aku tidak akan, mati─̶─Aku tidak boleh, mati…dulu…─̶─!”

ShuVi bergerak, melampaui batas. Mengubah anggotanya menjadi plasma, dia melepaskan sebuah cahaya putih berdenyut.

Tidak mampu untuk bereaksi maupun merasakan, didalam badai serangan Jibril, dia berdiri dengan sakit.

Dengan membuat penggunaan penuh setiap persenjataan Ex-Machina, dan segalanya yang diajarkan oleh Riku (manusia), dia berjuang melawan kematian.

─̶─Jangan berdiri di panggung lawanmu; pastikan jangan serahkan lampu sorotnya.

─̶─Buat lawanmu lengah; buat mereka mengerti bahwa kau itu lawan yang tidak layak.

─̶─Buat lawanmu waspada, buat mereka berilusi bahwa kau bukanlah lawan yang akan membuat gerakan sembrono.

─̶─Jangan memancing lawanmu; jika kau mengundangnya kau akan dapat melihat hasilnya─̶─

Melawan sebuah serangan yang tidak bisa kau bereaksi kau harus memprediksikannya sebelumnya. Jika kau bahkan tidak bisa membayangkan maka kau hanya harus mencari petunjuk─̶─

Dan kemudian hindari dengan jarak selebar rambut, tangani, imbangi─̶─gemetar amarah yang melebihi kesenangan Jibril.

Para Ex-Machina dari gugus sudah pemahaman mereka gagal, dan sekarang hanya menyebutnya sebuah [error].

Namun─̶─apa yang ShuVi yang tubuhnya penuh luka lihat, hanya beberapa nomor yang ditunjukkan di pandangannya.

─̶─<<Tujuh puluh dua detik.>> (…Hey…Riku…Aku pena,saran…)

Ketika berpegangan tangan dengan Riku, waktu terlihat seperti satu jam terasa seperti sekejap, tapi─̶─

Tanpa dapat dengan sempurna menangani serangan Jibril, perut kanan meledak.

─̶─<<Lima puluh satu detik.>>

(…Riku… sekarang, satu detik, terasa seperti keabadian…lho…)

Ledakan cahaya yang dilepas sekali lagi oleh Jibril, ketika itu hampir meledak di lengan kiri,

“─̶─!!?       <Lossen>─̶─[Eensweg] !!”

Karena kecepatan yang tidak bisa dipercaya ketika ShuVi membuka Eensweg, cahaya itu dibelokkan,

Menusuk bukan lengan kiri─̶─namun di dada.

“─̶─Akhirnya kamu melakukan sebuah kesalahan…kamu benar-benar memberiku masalah.” Terhadap suara Jibril, ShuVi melihat keatas ke langit dan bertanya─̶─ “…Kesalahan…?...apa yang kau bicarakan, aku tidak tahu…”
Memang bergerak sekarang itu mustahil, dan dengan ini gerakannya benar-benar tersegel.

Namun, ShuVi tersenyum saat dia menggerakan pandangannya. Lengan kiri─̶─ke jari cincin─̶─Dia melindungi, cincin berkelip itu…………..
─̶──̶──̶──̶─

“…Selamat tinggal, meski─̶─Aku dengan rendah hati “meminta maaf” telah menyebutmu logam tua.”

Dari tampilannya, Jibril terlihat merasakan sesuatu─̶─namun ShuVi tidak mungkin mengetahuinya.

*dokun!*─̶─. Sebuah denyut kuat dari elemen lahir seolah itu sendiri adalah sebuah serangan.

Dan diatas ShuVi yang terjatuh di tanah tanpa dapat melakukan apa-apa, sangat tinggi di langit.

Dengan cahaya halo sebagai pusatnya─̶─seperti sebuah lukisan besar, Jibril berkata sambil melebarkan kedua lengannya─̶─

“Anda, adalah sebuah “ancaman” yang pasti harus dilenyapkan disini─̶─Aku mengakui bahwa kamu layak untuk disebut [Musuh].”
(TL Note: Di “Anda”, dia bilang “Anata-sama”. –sama yang berarti rasa hormat.)

Ini tidak dapat dibandingkan dengan elemen mekanik yang para tentara Ex-Machina gunakan.

Dari udara, dari bintang-bintang, elemen yang ditarik dengan kuat─̶─dipadatkan, ditekan dan dikentalkan.

Elemen yang bersinar─̶─berkelap-kelip di kedua tangan Jibril, dan sebuah [tombak] tidak stabil muncul.

─̶──̶──̶──̶─[Air Strike]─̶──̶─

Tanpa ada ruang untuk ragu, seluruh bagian dalam tubuh Flugel bekerja mengubahnya menjadi sebuah koneksi saraf, menghisap kekuatan dari Sumber Aliran Kekuatan Sirkuit Elemental dan melemparnya─̶─dengan kata lain, serangan terbesar dan terkuat Flugel.

Ex-Machina juga memiliki sebuah senjata yang bekerja seperti [Air Strike]. Bahkan untuk ShuVi juga ini bukanlah kali pertama melihatnya.

Tapi dalam kasus Jibril itu adalah─̶─kekuatan berputar-putar itu,

[Air Strike] itu, melampaui data, melampaui pengetahuan─̶─perbedaan dalam nomor terlalu besar.

ShuVi dengan menyesal, dengan sedih menurunkan ekspresinya.

─̶─[Tidak Biasa] Jibril─̶─sudah kuduga, tidak ada yang dapat dilakukan─̶─

<Pem,bagian….Se,lesai.>

Karena pengaruh kekuatan yang berputar-putar dalam jumlah besar diatas kepalanya, suara tercampur─̶─komunikasi tiba.

─̶─…tentang waktu,

Sejak kapan─̶─dia tidak sadar.

<Uc207Pr4f57t9 meninjau kembali─̶─ “Player[Unit Warisan] ShuVi”…>

Apa yang ditunjukkan dalam pandangannya adalah sebuah─̶─pesan <<Pembagian Selesai>>.

<Kau diizinkan untuk beristirahat dan serahkan sisanya pada “kami”─̶─bermimpi indahlah.>

─̶─Sementara [Air Strike] mengalir turun, melihat wajah ShuVi─̶─ShuVi tertawa.

─̶─[Game] ini─̶─ini kemenangan ShuVi, lho…

“─̶──̶──̶─?”

Ekspresi Jibril seperti dia merasakan perasaan tidak nyaman, namun ShuVi memalingkan muka dari wajahnya dan menaikkan suara terakhirnya.

“─̶─<Lossen>─̶─[Keine Eintrag]─̶─!!”
(TL Note: Keine Eintrag adalah bahasa Jerman untuk “dilarang masuk”.)

─̶─Perlindungan melawab [Air Strike] itu mustahil.

Seperti yang Jibril katakana, dia akan menjadi kepingan tanpa pertanyaan… cara untuk menghindarinya, tidak ada.

Tapi dengan pengeluaran penuh Keine Eintrag, jika ini hanya mengalihkan lintasannya untuk “satu setengah dua belas millimeter”─̶─dia harusnya dapat melindunginya.

…Dari segala hal yang dia terima, dari Riku, hanya cincin ini….

[Hati] yang dia terima dari Riku, mengumumkan bahwa ketidakadilan dan ketidakmasukakalan, kekuatan mutlak mengalir turun.

Serangan langsung akan menyebabkan─̶─tubuh ini, berpikir juga, setelah sepuluh detik, untuk menghilang dari dunia ini─̶─

……….Tapi, kenapa ini.

[Air Strike] Jibril yang akan datang, terasa sangat lamban.

Merasakan pemikiran-pemikiran tidak biasa dipercepat─̶─apakah ini apa yang manusia sebut, lentera bergulir, dia bertanya.
(TL Note: Dia membicarakan tentang sensasi melambatnya waktu sebelum kecelakaan dan sejenisnya.)

ShuVi piker─̶─kenapa, menjadi seperti ini.

Pemikiran yang dipercepat, dengan sekejap menunjuk jawabannya. Ini tidak seperti ini diperlukan; ini benar-benar perbincangan sederhana.
(…Riku…ShuVi, sudah kuduga…jika Riku tidak disini…tidak bisa melakukan apa-apa…)

─̶─Namun dia masih berpikir bahwa dia dapat melakukan setting Eensweg sendirian, bahwa tidak perlu menempatkan Riku dalam bahaya.

Kepercayaan diri berlebih itu, membawa hasil ini─̶─sudah kuduga Riku benar.

Jika itu Riku maka mungkin─̶─tidak, pasti. Dia akan dapat menghindari Jibril dan menghindari bertarung─̶─Aku bisa yakini itu.

Kenapa dia melepaskan tangan Riku. Meskipun dia telah memutuskan bahwa dia tidak akan meragukan dia lagi.

Dia diberitahu untuk selalu tinggal disisinya. Dia tidak seharusnya meninggalkan sisi Riku bahkan hanya sebentar…

(…Maafkan, aku…Riku…meski begitu, aku meninggalkan…tangan terakhir…jadi…) Dia tahu, bahwa Riku pasti tidak akan puas dengan ini.
─̶─Tapi, dia juga tahu bahwa Riku tidak akan menolaknya. Dia tahu seberapa banyak ini akan menyakitkan untuknya, namun.
Dia tidak bisa menolaknya; dia sangat mengetahuinya sampai-sampai itu menyakitinya, namun.

─̶─Maafkan aku, Coron (Onee-chan)─̶─ShuVi─̶─hingga akhirpun─̶─

─̶─Aku tidak dapat menjadi─̶─“mempelai wanita yang menakjubkan”, kau lihat…

─̶─Meski, begitu─̶─

“…Riku…hey, Riku…”

Dia memanggil orang yang tidak ada disana, dia memanggil nama suaminya.   Kapasitasnya untuk menghasilkan suara sudah lama hancur. Itu bahkan tidak menjadi sebuah suara. Tidak mungkin itu akan mencapainya; meski begitu, dia harus mengatakannya tidak peduli apa itu. “…ShuVi…akhirnya…paham…kau lihat?”
Dia ingat, bahwa ada kata yang tidak pernah sekalipun dia ucapkan. “…ShuVi…setelah bertemu Riku─̶─sangat…bahagia…”
Sekarang─̶─karena dia akhirnya, memahaminya dengan jelas. “…Lain kali…Aku tidak akan pergi lagi, tidak akan pernah lagi…”

“…Aku, sangat…mencintai… mu─̶──̶──̶─……..

─̶─Part VII END─̶─


Prev | ToC | Next