Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─


Penerjemah : D.Blank13th


Chapter 5

1÷0=Etherealness

Part VI


“Melaporkan secara gamblang─̶─ada sebuah kesalahan dalam perhitungan dari Player [Unit Warisan] ShuVi.”

Apa yang Ex-Machina, yang menyebut dirinya Eintihi, bicarakan di persembunyian Riku, adalah ini─̶─

Bahkan dengan tiga puluh dua [Eensweg] dijejerkan “menggerakkan itu pada satu titik” ─̶─itu mustahil. “Untuk menginduksikan kearah bawah semua serangan dari seluruh camp melalui [Eensweg], mereka tidak akan berhasil dengan perbedaan “10-609 milidetik”, dan kekuatannya akan bertabrakan dan berputar. Untuk memenuhi arahanny dan membuat itu bergerak ke satu titik setelah itu─̶─mustahil.”

Apa yang datang dalam rencana ShuVi, itu berkabut bahkan untuk Nirvana yang diam, terlalu banyak “error” sangat kecil.

Itu─̶─adalah kesimpulan yang diberikan oleh Ex-Machina yang mengkalkulasi bersamaan gugus berlipat ganda.

Pada kata-kata itu Riku menyembunyikan matanya dan tersenyum pahit. Jadi meskipun semua berjalan lancar─̶─mereka masih tetap gagal.

Tapi─̶─kepada Riku yang bersikap seperti itu, Eintihi melanjutkan.

“Dengan tiga puluh dua [Eensweg] yang diatur oleh Player [Unit Warisan]─̶─itu mungkin untuk “menyimpangkan”-nya.”

“...Dan memangnya kenapa?”

“Sebenarnya, kekuatan berputar yang bertabrakan akan menyatu, dan setelahnya itu akan menyebar ke seluruh arah. Tapi karena tiga puluh dua [Eensweg] yang dia coba atur berhenti di dua puluh empat─̶─ada celah di arah barat daya.”

─̶─Dengan kata lain, Riku menjawab, dengan membacanya lebih dulu.

“Untuk membuat semua kekuatan yang bertabrakan, tidak mengarah ke bawah─̶─tapi itu mungkin untuk mengarahkannya ke barat daya, kau bilang?”

Memberi satu anggukan─̶─Eintihi melanjutkan. “Mengirinya dan berbagi informasi─̶─“ Itu dengan ketat sebagai alat.
“Pertama, para Ex-Machina yang memiliki Himea-Pocrifen [Epigrafi Tiruan – Air Strike]─̶─itu adalah persenjataan yang meniru [Air Strike].”

Itu hanya informasi yang pengamat tangkap.

“Kedua, ini adalah sesuatu yang Player [Unit Warisan] juga pahami tapi, jika bintang ditusuk dan mengeluarkan kekuatan yang membuat [Star Grail] menjelma, maka dengan sebuah kemungkinan 52%─̶─itu akan muncul di tangan Artosh (Dewa Perang). Dia memiliki [Esensi] sebanyak itu.”

Setelah diberitahukan itu Riku sekali lagi berpikir─̶─apa sih, sebenarnya, [Esensi] itu. Tapi Eintihi berpaling dari Riku, dan melanjutkan.
“Menggunakan hal-hal diatas sebagai dasar, Willer [Orang dengan Kehendak]. Betulkan strateginya─̶─berilah perintah.”

Itu benar, mereka itu mesin. Mereka hanyalah alat. Memberi mereka perintah─̶─memberi mereka keputusan─̶─adalah kehendak Riku (pengguna)

“─̶─Kalau begitu, itu mudah. Mari berpura-pura membuat serangan pendahuluan dari Artosh Camp.”

Memotong pemikirannya, dan menatap pada map strategi dengan mata yang tidak memantulkan cahaya, Riku melanjutkan.

Secara apatis, tenang, dingin, penuh perhitungan─̶─dan secara tuntas.

“Tembakkan [Air Strike] di persekutuan dari belakang Avant-Heim tanpa membunuh siapapun. Hanya dengan ini Elf itu (Sink Nirvalein) akan bergerak─̶─setelah itu mereka akan melakukan tembakan kekuatan penuh persekutuan dengan sendirinya. Setelah kau menyimpangkan itu ke barat daya, ini─̶─“

Tangan yang menjejerkan bidak di papan permainan (map), terlihat seperti akan berhenti untuk sesaat─̶─namun, itu berlanjut.

“Tiru-gandakan persenjataan yang menyatu─̶─kalau itu Ex-Machina maka itu bisa dibentuk ya kan?”

“Benar. Dari tiga puluh dua [gugus], jika sebelas maju, yang terburuknya itu akan mungkin untuk mereplikasi 70%.”

─̶─Menempatkan tangannya di dada seolah dia memegang kuci yang memberi suara hancur, Riku melanjutkan.

“Dan jadi, akankah itu cukup untuk menusuk inti bintang dan menjelmakan [Star Grail]?”

“Benar. Empat ribu delapan ratus tujuh mesin akan kalah, inti-nya akan membuat sumber aliran kekuatan dari sirkuit elemental tumbang─̶─dan kemudian itu akan menyebabkan semburan mencapai nilai yang diperlukan untuk menjelmakan [Star Grail].”

─̶─Dengan kata lain untuk melihat yang mati, hampir lima ribu orang─̶─saudara-saudara, ShuVi─̶─istrinya─̶─

Seolah melepas pikiran itu yang melintas di benaknya, Riku sekali lagi merapal seakan-akan berputar dalam hatinya.

─̶─Memasang [Kunci]. Dan kemudian berkata seolah mengatakannya pada dirimu sendiri.

“Menghancurkan sebuah alat tidak termasuk dalam [Aturan]─̶─itu hanya seperti melemparkan sebuah lengan.”

“Itu benar.”

─̶─Dan kemudian, Riku menanyakan pertanyaan terakhir.

“Apakah mungkin untuk melumpuhkan tanpa membunuh Artosh dengan sisa dua puluh satu [Gugus]?”

“─̶─Bisa.”

..........

“─̶─[Divine Strike] adalah sebuah serangan tunggal yang menggabungkan kekuatan Artosh dan [Air Strike] semua Flugel. Para Flugel akan lumpuh dan Artosh juga melemah. Kami akan mengambil celah itu dan “mengelupas”─̶─[Esensi] Artosh.”

“......”

“Old Deus setelah esensi-nya dikelupas, mungkin akan “tidak aktif” untuk seratus tahun. Setelah itu jika aliran kekuatan sumber dari sirkuit elemental ditusuk─̶─tentunya [Star Grail] akan dengan pasti menjelma di tangan Willer [Orang dengan Kehendak].”

Pada kata-kata itu Riku menyembunyikan wajahnya dan tersenyum pahit─̶─orang ini, dia benar-benar kaku benarkan.

Hampir, seperti dirinya (ShuVi).

Jika kau ingin berpura-pura menjadi mesin tak berhati maka─̶─sadarilah bahwa kata-kata  itu niscaya, mungkin, tentu saja, tidak seperti sebuah mesin (Ex-Machina) sama sekali.

“Kami adalah mesin tak berhati, hanyalah alat, jadi perintah hanya akan dipatuhi dengan taat dan dijalankan─̶─karena itu.”

Dan kemudian, sebagai pembicaraan mendasar, kau tahu─̶─seperti itu Riku menyembunyikan matanya.

“Ketika kau melihat “cahaya esensi terkelupas” dari Artosh tarik saja pelatuknya tanpa ragu dan dapatkan [Star Grail].”

─̶─Sebuah mesin, kau tahu...ketika berkata bohong, mesin tidak mengelakkan matanya...

─̶─Part VI END─̶─


Prev | ToC | Next