Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─


Penerjemah : D.Blank13th


Chapter 1

3-1=Hopeless

Part VI


Perjalanan pulang akan memakan waktu empat hari.

Untuk mencapai [Koloni], mereka harus turun ke bawah padang yang tertutupi abu aquamarine menuju kedalaman hutan yang terhalangi oleh salju.

Di kaki bukit tinggi dan curam, ada sebuah gua tersembunyi. Dari pandangan pertama, ini terlihat seperti itu adalah sarang milik binatang.

Tapi sekali didalam, ada akan ada beberapa pilar yang rusak dan banyak lampu gantung.

Riku mengangkat salah satu lampu dan menyalakannya dengan batu api.

Mengandalkan pencahayaan redup dari lampu, mereka maju lebih dalam menuju gua.

Dengan memperhatikan untuk menghindari perangkap yang digunakan untuk menangkap binatang yang berkeliaran, mereka melanjutkan untuk menekan maju. Setelah itu, mereka melihat dinding luar yang terbuat dari kayu kokoh. Pintunya dibuat untuk mencegah beruang sesat atau serigala dari melewatinya.

Tentu saja, jika penyusupnya adalah seseorang dari [Ras lain], hal seperti ini tidak efektif.

Riku pergi mendekat dan mengetuk pintu dengan irama ritme tertentu─̶─dia lalu menunggu.

Suara berdecit lalu disertai permbukaan lambat pintu, dan wajah dari remaja laki-laki yang mengenakan mantel bulu muncul keluar.

“Selamat datang kembali. Itu pasti melelahkan.”

Riku dan Allei menganggukkan kepala mereka dengan lembut sebelum menuju pintu. “....Dimana Ivan-san?”

Dengan diam, Riku menggelengkan kepalaya.

Sang penjaga menahan nafasnya, terlihat seakan menahan kembali sesuatu. Dia lalu mengatakan pada Riku sekali lagi.

“....Itu pasti berat.”

.....

Pergi melewati pintu, tempatnya mulai menjadi luas.

Disini dan sekarang─̶─adalah tempat persembunyian rahasia yang menyembunyikan hampir 2000 orang.

Mata air yang menyembur keluar dari dalam gua menyelesaikan masalah air, sementara pertumbuhan ternak di daerah terbuka memecahkan masalah lainnya.

Ada juga sebuah muara yang terhubung ke pantai, sehingga garam dan ikan dapat dikumpulkan.

Dibandingkan dengan manusia lain diluar yang terbunuh karena bertemu [Sesuatu], ini merupakan benteng yang cukup aman untuk ditinggali.

Lapisan batu tebal disini hanya dapat mempertahankan paling kekuatan minimal dari peluru nyasar yang berasal dari perang.

─̶─tentu saja, ini hanyalah pemikiran subjektif. Riku berjalan disepanjang tangga kayu menuju koloni.

Warga yang bekerja di alun-alun melemparkan perhatian pada mereka ─̶─Di tengah kerumunan, seorang remaja perempuan berlari kearah mereka.

Meskipun dia bertubuh mungil, mata birunya serta rambut cerahnya membawa beberapa kehidupan didalam gua.

Gadis yang berlari kedepan Riku membuka mulutnya dan berteriak. “Terlaluuu─̶─lamaaaaa! Sejauh mana kamu mau membuat kakakmu khawatir!” “Kami mencoba yang terbaik.”

Riku bergumam ringan sambil meletakkan ranselnya ke tanah.

“Coron, apakah ada yang berubah saat aku pergi?”

“Bisakah kau memanggilku Nee-san! Berapa lama aku harus kutekankan sebelum kamu tahuuuu─̶─“

Gadis yang disebut Coron mengerutkan bibirnya sambil mengangguk penuh semangat.

“Yah, jangan pikirkan. Tidak ada sesuatu yang penting yang perlu dilaporkan─̶─bagaimanapun, lepas jubah dan kulit kotormu. Pencucian yang baik adalah suatu keharusan!”

Coron begitu saja mengetuk Riku yang tertutupi debu dan berkata. “Allei juga. Beristirahatlah.”

Coron mengatakannya pada Allei yang berada dibelakang Riku saat melepaskan topeng dan peralatan dari Riku.

Tiba-tiba, sebuah sosok muncul dari kerumunan.

Sebelum ditanya, Allei menjawab. “....Adapun untuk Ivan, dia mati.”

Coron heran, dan pada saat itu─̶─suara lain dari ujung alun-alun datang.

“Ayah!”

Riku berbalik dan melihat seorang gadis muda berlari goyah. Melihat sosok itu, Allei tersentak.

Gadis yang kehabisan nafas itu berlari memberi Riku senyum cemerlang sambil berteriak.

“Dimana Ayah!?”

“.....”

Riku tidak bisa menjawab.

Rambut bersinar dan bermata biru, mirip dengan ayahnya─̶─putri Ivan. “....Nona.”

“Hey, Riku. Dimana Ayah?”

Nona menarik-narik baju Riku dan bertanya.

Namun, dibalik wajah ceria itu, dia merasa sedikit gelisah. “Itu, Nona....”

Allei berjalan dan membuka mulutnya, tapi Riku menghentikannya dengan tangannya.

Pada saat yang sama, dia menggunakan pandangannya untuk menhentikan Coron yang mendekati Nona.

─̶──̶─tak apa. Diamlah.

Dengan nada acuh tak acuh, Riku berkata. “Ivan─̶─Ayahmu, tidak bisa kembali lagi.”

─̶──̶─

Seakan tidak memahami arti kalimat itu, gadis itu melebarkan matanya.

Menghadapi Riku yang terdiam, gadis itu meniggalkan sisi Riku, berusaha keras untuk tidak mempercayai itu.

Tetesan air mata besar mengalir dari matanya, saat bibirnya terbuka. “─̶──̶─kenapa─̶──̶─?”

“.....”

“Dia bilang dia akan datang kembali! Ayah memintaku untuk menunggu dengan patuh dirumah!? Nona sudah menjadi anak baik─̶─dia telah menjaga janjinya!? Lalu mengapa─̶──̶─kenapa Ayah tidak akan kembali!?”

“...Karena dia sudah mati.” “PEMBOHONG!”

Teriakan putus asa Nona bergema di dalam gua.

“Ayah....Katanya dia akan kembali, kami berjanji!” Riku mulai berpikir, dari kapan semua ini dimulai.

─̶──̶─dia bahkan tak bergeming setelah mendengar suara sedih seperti itu.

“Ivan ingin menjaga janjinya juga. Tapi dalam perjalanan, kami bertemu Demonia, jadi dia harus menjadi umpan.”

“Aku tidak peduli dengan hal-hal itu! Kenapa ayah tidak kembali!?”

─̶─Nona benar, pikir Riku.

Kenapa melindungi, untuk apa kematian itu, alasan ini tidak ada hubungannya dengannya. Dia hanya mengetahui, bahwa Ayah kesayangannya tidak akan kembali─̶─ini adalah fakta. “Ayah mengatakannya sebelumnya, bahwa manusia akan menang!”

“Tentu saja kita akan menang. Ivan berjuang hanya untuk tujuan ini. Untuk melindungi kita─̶─untuk kemenangan semua orang.”

Riku mulai berpikir, dari kapan semua ini dimulai.

─̶─dia dengan tenang bisa menyemburkan kata-kata tanpa emosi keluar. Wajah kecil Nona menegang.

“Itu bukanlah kemenangan! Jika itu adalah kemenangan─̶─“ “─̶─Nona!”

Sebuah suara yang tajam sserta uluran tangan menutupi kata-kata yang hendak diucapkan gadis itu.

─̶─[Bukankah lebih baik jika Riku yang mati]─̶─

Tak ada yang tahu kapan seorang wanita muda yang kurus─̶─Ibu Nona, istri Ivan muncul.

Dia menutupi mulut putrinya dengan tangannya dan menatap wajah Riku.

Sepasang matanya tidak mengandung kemarahan atau benci. Pada saat itu, Riku─̶─menyentuh dadanya sendiri.

─̶─tak apa, bukan masalah. “Riku....”

Meranda─̶─Ibu Nona, menggunakan suara serak untuk memanggil namanya. Maaf─̶─Riku hendak mengatakannya secara reflek, tapi dia menelannya kembali.

“─̶─Ivan menjadi umpan demi membuat kita melarikan diri, jika tidak, kita bertiga akan mati. Karena kami percaya bahwa jika [Panen] kali ini dibawa kembali dengan aman, Nona pasti akan terlindungi.”

“....Terima kasih, Riku.”

Air mata mengalir di wajah Meranda saat dia mengatakan itu.

Mengangguk lembut, dia membawa putrinya yang baru menjadi yatim/piatu (ane lupa) kembali ke dalam gua.

Sampai sosok mereka telah benar-benar menghilang dari mata mereka, Coron telah mengucapkan doa-doa kita untuk mereka.

“....Ivan. dia adalah orang yang baik.”

─̶──̶─ya, dia orang yang hebat. Istrinya juga, adalah seorang wanita yang hebat.

Tak ada keluhan, tidak ada kemarahan, itu tak bisa dibayangkan bagaimana dia(Meranda) percaya seseorang seperti dia(Riku).

Putrinya bisa melihat melalui hal sekaligus, itu jelas dia sangat cerdas.

Karena gadis itu saat itu, dengan jelas mengungkapkan jati dirinya serta niatnya─̶─

─̶─[Pembohong]. “Riku!”

Tanpa peringatan. Coron memegang Riku dengan sejumlah kekuatan perhatian, mencegahnya dari jatuh ke bawah.

“─̶─selamat datang kembali. Adalah sebuah berkat bahwa kau baik-baik saja...” “....Ahh ya......Aku kembali.”

Setelah itu, Coron sengaja mengubah topik dengan berlebihan.

“Oooo─̶─oke oke! Bak mandi seharusnya sudah memanas sekarang, jadi pergi mandi sekarang!”

“Mandi!”

Allei bersorak gembira. Riku mengerutka keningnya dan berkata dengan tidak senang. “Apakah tidak cukup untuk hanya membersihkan tubuh─̶─membuang-buang bahan bakar.” “O.Nee.-Sa.Ma memintamu untuk pergi mandi! Kamu benar-benar bau oh!”

Coron mengatakannya sambil mecium pakaiannya serta bau yang bepergian di udara. Tidak mampu menahan lagi, Riku mendesah dan mulai melangkah.

Berjalan di alun-alun ke bagian koloni yang lebih dalam, seorang pria tua tiba-tiba memanggil Riku.

“Oh Riku! Benda tak berguna itu akhirnya bisa bekerja!”

“Simon bagaimana bisa kau!! Sekarang kita ketahuan!? Aku bahkan ingin mengejutkan Riku!” “Itu akhirnya berkerja.....Kecuali, teleskop itu?”

Melihat Riku melebarkan matanya, Coron membusungkan dadanya dengan bangga dan menjawab.

“Fufu, selama itu adalah sesuatu yang telah ku bongkar sebelumnya, teori dibalik itu dapat dengan mudah diketahui!”

“Yah, meskipun Coron mengetahui teorinya....Seperti sebelumnya, dia masih bodoh dalam proses pembuatannya.”

Di bawah panduan Simon, Riku berjalan ke atas panggung.

Ada sebuah ruang kerja luas yang digali disebelah gua─̶─ditengahnya, ada sebuah item yang tidak signifikan dan silinder.

Sekitar setahun yang lalu─̶─item yang dijarah dari kereta Dwarf, adalah sebuah teleskop ultra-jarak jauh.

Pada perjalanan kembali, itu terbelah menjadu dua. Itu seharusnya tidak berguna─̶─Riku bertanya.

“Apakah itu beroperasi tanpa Elemental particle?”

“Un, yakinlah. Ini adalah versi modifikasi dari apa yang sebelumnya dibuat Riku. Jika diperlukan, ini masih dapat dikombinasikan dengan lebih banyak kaca bundar. Bahkan lensanya bisa disesuaikan oh?”

“─̶─Begitu. Dua dari kita mati untuk mengambil ini. Kita harus lebih memanfaatkannya dengan baik.” Ketika mengambil ini, Coron juga hadir.

Coron yang menemukannya mengusulkan untuk dibawa kembali, Riku juga setuju.

Kemudian─̶─mereka bertemu Werebeast dalam perjalanan kembali mereka, menyebabkan dua manusia harus dikorbankan dalam proses melarikan diri.

Namun, suara hangat Simon kembali.

“Dengan benda ini, kebutuhan untuk pergi keluar untuk penyelidikan akan berkurang─̶─dengan begini, mereka akhirnya bisa beristirahat dengan damai kan!”

“─̶─ahh, ya.”

─̶─ini adalah bohong.

Riku tahu Coron menggunakan banyak usaha untuk memperbaiki teleskop ini.

Tapi─̶─ini adalah penghiburan sesaat. Tidak peduli seberapa hati-hati itu dipindahkan, asalkan orang-orang punya otak untuk melakukan investigasi, tempat ini akan segera ditemukan.

Tidak, bahkan pada saat ini, sebuah peluru nyasar mungkin bahkan meledakkan seluruh tempat ini.

─̶─seperti sebelumnya, [Tempat kelahiran] mereka juga─̶─[Tempat tumbuh].

Tapi, Coron yang mengerti kehawatiran Riku mengatakan dengan riang.

“Ini bisa menempatkan seseorang dengan mudah dapat mendeteksi serangan kan. Memiliki pengetahuan tentang bahaya, melarikan diri seharusnya mudah . Adapun untuk rutenya, tinggal pikirkan perlahan-lahan ketika saatnya tiba! Oke, ayo pergi!”

Mereka berdua meninggalkan ruang kerja. Berjalan ke arah kamarnya di area, Riku bertanya.

“Orang-orang yang keluar menyelidiki?”

“Mereka kembali dengan aman. Riku dan tim kalian pergi terjauh, jadi pada dasarnya semuanya telah kembali .”

“Ahhh, ya, jadi hanya kami satu-satunya yang menghadapi masalah.“ Melihat wajah Riku yang tetap depresi, Coron ragu-ragu.

“Ta...Tapi! Karena kalian berada di posisi ini, pasti ada beberapa panen kan?”

“Didalam kapal perang Dwarf yang jatuh─̶─kami menemukan peta dunia terbaru .” “─̶─! Sungguh!? Bukankah itu panen besar!”

Riku mengangguk sebagai balasan terhadap suara terkejut Coron.

“Pasukan musuh di peta, strategi yang ditulis dalam bahasa Dwarf, berbaur dengan beberapa kode. Aku ingin menafsirkan dan memecahkan pesan ini─̶─bisa kau meninggalkanku sendrian?”

Mendengar ini, Coron memiliki ekspresi rumit.

“...Un. tapi pertama, mandi dengan benar oke? Karena kau suuuu—pper bau.”

Melihat Coron mencubit hidungnya sambil mengatakan kata-kata itu, Riku mendesah dan setuju.

─̶─Riku berjalan menuju ruang sempit dan menutup pintu.

Ini pada awalnya digali dari gua, itu sebabnya ini sempit. Akumulasi berbagai buku dan barang-barang membuatnya bahkan lebih sempit.

Ada sebuah meja kecil di tengah-tengah untuk makan. Sebuah meja gambar juga ada di ruangan lebih dalam, berdiri di samping tempat tidur pallet.

Menempatkan lampu gantung di atas meja, barang-barang yang ada di pak dibawa keluar dan ditempatkan ke meja.

Yang paling menarik perhatian adalah tiga─̶─tiga peta tumpang tindih yag disalin oleh tiga orang dengan tangan mereka. Menggunakan cahaya, Riku menegaskan bahwa tidak ada yang hilang juga tidak ada noda.

Ini berarti bahwa kematia Ivan tidak sia-sia.

....Mengambil napas dalam-dalam, Riku mengamati sekeliling.

Tak ada seorangpun. Jarak antara ruangan ini dan ruangan lain terhitung jauh, pintunya juga cukup tebal.

Selesai dengan [Pemeriksaan rutin], Riku menarik napas dalam dan menyentuh dadanya─̶─

─̶─dengan sebuah Kacha─̶─[Kunci]-nya terbuka.

“─̶─apa maksudmu dengan─̶─TIDAK SIA-SIA! DASAR BAJINGAN MUNAFIK!!”

Sambil makan, Riku melambaikan tinjunya, memarahi dirinya sendiri.

Peta dunia terbaru. Diagram pasukan musuh. Strategi Dwarf.

Ahhh! Ya sangat penting! Sebuah panen yang sangat besar. Ini bisa sangat menentukan seluruh nasib koloni!

Ini bisa digunakan untuk memperhitungkan posisi basis dan sumber daya. Selanjutnya, kita dapat mencegah diri kita dari menyimpang ke wilayah beberapa ras lain.

Dan untuk mendapatkan semua ini, kegiatan [Investigasi] berbahaya telah berlangsung selama lebih dari lima tahun.

Berawal dimulai dari daerah terdekat, dan kemudian peta kasar dunia tergambar.

Lokasi zona berbahaya dan sumber daya. Peta itu harus terus diperbarui dengan informasi baru. Hanya sampai baru-baru ini ia telah sangat berguna.

Dan menambahkan kecerdasan kembali hari ini, kredibilitas peta kita akan sangat meningkat.

─̶─tapi, untuk peta ini, berapa banyak orang telah mati? Riku tahu jawaban ini─̶─penampilan mereka, nama mereka.

Bisa dikatakan bahwa dia bahkan mengingat kapan, dimana dan bagaimana mereka mati. 47 orang─̶─tidak, bertambah satu, 48 orang.

─̶─untuk setiap satu dari mereka, Riku telah meminta mereka semua untuk [Pergi dan mati].

Riku tidak memberi tahu mereka semua secara langsung, ada beberapa yang secara tidak langsung mengerti niatnya.

Tapi terlepas dari itu, orang yang memberi perintah [Mati] tidak diragukan lagi adalah Riku.

─̶─mengorbankan satu orang untuk menyelamatkan yang lain, mengorbankan minoritas untuk menyelamatkan mayoritas.

─̶─jika situasi dimana yang lain akan dirugikan dan menderita, bunuh diri akan menjadi yang terbaik.

Aturan ini dikembangkan.

Dalam situasi putus asa, bahkan jika itu sedikit, menyampaikan kepada semuanya dari perjuangan akhir─̶─

Tidak bisak orang lain kecuali Riku sendiri. Tapi─̶─ “─̶─bahkan jika ini berlanjut, maka.... Apa yang bisa...?”

Untuk dua orang, satu orang terbunuh. Untuk empat orang, dua orang terbunuh.

Siklus tak berujung ini telah terulang sampai hasil akhir, dimana 48 orang mati.

Terus hidup dibawah perngorbanan mereka, populasi koloni sekarang─̶─tidak lebih dari 2000 orang.

─̶─hey, Riku, jawab ini. Hingga kapan ini aka berlanjut?

Ini akan berakhir suatu hari benar─̶─sampai hari dimana [untuk 1001 orang, 999 terbunuh] terjadi kan?

Atau mungkin─̶─sampai hari dimana hanya [Satu orang tersisa] kan? “....Ha─̶─ha,hahahahahaha─̶──̶─!”

Untuk memberitahu seorang anak yang kehilangan ayahnya bahwa [Ini adalah kemenangan umat manusia] dengan wajah keji!

Menipu semua orang dengan kedok bahwa pengorbanan tidak bisa membantu, lalu aku mulai mengandalkan kebohongan ini, menggantung kunci di hatiku untuk meninggalkan perasaan negatif ini.

─̶─muntah. Rasa jijik untuk dirinya sendiri mulai membakar tenggorokannya. Apakah aku tak mengerti tentang apa itu rasa malu, atau aku telah melupakan tentang itu?

Seberapa rendah aku akan membungkuk hingga aku puas─̶─kau bajingan!!

........ “Ha......Ha, ha....”

.....Ketika ia menyadarinya, mejanya rusak.

Tinju yang telah dia gunakan untuk memukul kayu itu tertanam dalam meja, dengan darah mulai tumpah keluar.

Darah yang tercurah yang menuju kepalanya mulai mendingin. Kemana semua pikiran dingin itu pergi─̶─dia menanyai hatinya.

Puas?─̶─ahh, bagaimana bisa aku puas.

Merasa ingin menangis?─̶─ahh, bagaimana bisa menangis mengubah apapun. Maka apa itu cukup─̶─ahh, tentu saja itu cukup, brengsek.

Aku tidak punya hak untuk menangis, jika harus mengalir─̶─maka darah akan memenuhi tugasnya.

Pertumpahan dara cocok untuk seseorang yang tercela, menjijikan, brengsek, dan seorang bajingan pembohong sepertiku.

─̶─diandingkan dengan air mata yang berada ditingkat lebih tinggi, tangan berlumuran darah lebih cocok.

Menutup mata, tangan dibawa ke dada─̶─pikiran mulai terbentuk.

─̶─kacha.

Disertai dengan sebuah bang berat, [Kunci] digantung─̶─ini menyelasikan prosesnya.

Seperti biasa, tuntutannya tetap sama, orang yang dingin, tenang dan keras ditempa keluar.

Tidak pernah melupakan orang yang memberi semuanya harapan, [Dewasa] dengan hati baja─̶─[Riku], selesai.

Menutup hatinya, pikiranya mendingin dan Riku perlahan membuka matanya.

Kemudia─̶─melihat adegan mengerikan dari meja rusak dan darah berceceran, Riku mendesah.

“.....Kayu jelas busak sumber daya murah....Ah, brengsek....Apa yang akan kau lakukan.”

Riku menarik tangannya yang terjepit kayu dan mengeluh dengan letih. Tak ada rasa sakit─̶─seperti hati yag tenang, perasaan juga dibekukan.

“....tak ada alasan untuk ini─̶─tidak, tunggu, mengubahnya menjadi kayu bakar dapat menghancurkan bukti sementara juga menambahkan jumlah sumber daya. Dua burung satu batu. Makan langsung di lantai harusnya tak apa─̶─“

─̶─diluar pintu.

Membelakangi pintu dan mendengarkan dengan erat adalah Coron.

....Ini adalah adat. Alasan untuk memungkinkan dia untuk diam adalah untuk alasan ini saja.

Dalam rangka untuk memungkinkan Riku untuk menyesuaikan hatinya, untuk memungkinkan hati Riku untuk menerima kenyataan bahwa Ivan dikorbankan─̶─prosedur yang diperlukan.

Ini penting untuk adik kecilnya. Jika tidak....Dia pasti akan rusak.

─̶─atau mungkin, dia mungkin sudah rusak. “.....”

Coron tidak bisa mengatakan apa-apa, seperti ini─̶─selain dari mendengarkan, dia tidak bisa melakukan apa-apa lagi.

Hanya berusia 18 tahun─̶─tak aneh untuk memanggilnya(Riku) remaja.

Tapi untuk menempatkan kehidupan 2000 orang di koloni dibawah wewenangnya─̶─tak peduli apa, itu terlalu banyak untuk ditangani.

Namun─̶─tak ada yang mampu melakukannya kecuali dia.

Panduan dari dua ribu orang yang kehilangan harapan, mentor yang membuat pilihan paling tepat bila diperlukan.

Membawa kekuatan seperti itu, serta kehendak orang-orang. Dia masih bisa bergerak maju tanpa jatuh─̶─

Satu-satunya orang yang bisa membajakan hatinya─̶─di dunia ini, adalah Riku.

Jika seseorang seperti dia hilang─̶─semuanya akan [Mangsa] gemetar yang menunggu kematian datang.

─̶─seperti ini, mereka akan menjadi organusme yang tak berarti dan tak berguna─̶─bahkan Coron yakin tentang hal ini.

─̶─melanjutkan perang besar [Tanpa akhir].

Ini bukanlah metafora. Perang ini sedang pada tahap dimana tidak ada yang ingat

kapan ini dimulai.

Manusia mengembangkan kebudayaan mereka, sementara juga sedang dibersihkan seperti rumput liar. Itu konyol bahkan untuk memanggil sejarah seperti itu, itu terlalu menyedihkan. Itu adalah fakta yang kebetulan ditulis yang diwariskan....

Dunia dimana bintang-bintang bertahan, bumi retak dan langit merah yang tidak punya siang maupun malam.

Buku sejarah umum hilang, arti dari berlalunya waktu─̶─tidak dapat dipahami.

Dengan era stagnan, langit dipenuhi dengan [Abu hitam(Mati)], mengubah dunia menjadi lebih keras─̶─tapi manusia tidak berdaya melawannya.

Mengambil satu langkah keluar dari koloni, sabit dari malaikat maut akan sudah mencapai leher mereka.

Bahkan menghadapi binatang liar, jika mereka melawan lebih dulu, kematian hanya akan menunggu.

Bertemu terhadap dewa dan tanggungan mereka─̶─[Ras berbeda], hanya dengan sekilas, kehancuran akan sudah bercucuran diatas.

Hanya dengan datang ke dalam kontak dengan peluru nyasar, koloni, kota, budaya akan bisa hancur.

.....Tak ada akhir. Tak ada akhir, tak ada akhir.

Tak ada akhir tak ada akhir tak ada akhir tak ada akhir tak ada akhir─̶─pengulangan kematian dan kehancuran di dunia ini.

Jika neraka ada, itu akan berada disini, pikir Coron─̶─tapi meskipun demikian, manusa harus hidup.

─̶─tidak ada yang ingin mati tanpa alasan.

─̶─karena [Hati] orang sendiri, tidak ada yang akan menerima mati tanpa alasan.

Dalam dunia seperti ini, untuk menjaga hal seperti itu seolah-olah itu adalah normal─̶─pertama-tama bisakah bahkan disebut normal.

─̶─lima tahun yang lalu.

Koloni mengambil Riku dan Coron dari rumah mereka karena pertukaran antara Flugel dan Dragonia berakhir.

Mereka yang sebelumnya pemimpin semua mendapat pukulan dengan keputusasaan dan kematian, terus menangis sampai mereka menemukan gua baru.

Sementara semua orang dewasa yang meratap di satu sisi, anak 13 tahun melihat gua dan berkata.

“Disini, adalah habitat yang nyaman, ini bisa digunakan untuk koloni.”

Semuanya yang kehilangan segalanya beberapa jam sebelumnya, secara alami mengatakan [Selanjutnya].

 Suara dari raungan terdengar.

─̶─apa yang bisa itu lakukan.

─̶─dengan cara itu, mereka akan menganggap kita sebagai tidak ada.

Menghadapi teori ini dihasilkan dari keputusasaan dan ratapan, anak remaja itu mengerutkan kening dan menjawab─̶─

“Ya, kita tidak ada─̶─kita tidaklah sama dengan mereka yang [Janga ada], kita secara harfiah [Menjadi tidak ada].

Setelah itu, anak remaja itu mengatakan metode untuk mencapai itu.

“Kita tidaklah ada, kita tidak bisa ada, jadi kita tidak bisa dirasakan─̶─kita akan menjadi [Mati].”

Matanya bahkan lebih gelap dari kedalaman gua yang dalam.

“Menggunakan semua jenis cara yang mungkin intuk melarikan diri dan menyembunyikan kehadiran kita─̶─karena suatu hari, seseorang akan melihatnya─̶─akhir dari perang.”

Karena jika tak ada yang bisa melakukan apa-apa, setidaknya mewarisi kekuatan.

Karena jika tak ada yang bisa melakukan apa-apa, setidaknya lakukan untuk penerus.

“Bersumpah pada perintah, dan untuk mereka semua yang akan mengikutiku─̶─ikuti aku!”

─̶─berusia tiga belas tahun.

Kata-kata dari anak yang kota tempat tinggalnya hancur dua kali, menggema berat di dalam gua.

Dengan mata tak berjiwa dan benarnya. Namun, dia memberi orang-orang yang kehilangan alasan dari keberadaan mereka─̶─seta makna kematian.

Sudah lima tahun sejak Riku berumur tiga belas tahun diangkat sebagai pemimpin dari lebih dari seribu jiwa.

Jumlah kematian dalam periode lima tahun adalah─̶─48 orang. Perasaan Coron─̶─yang luar biasa kecil.

Tapi Riku tidak mengerti. Bahkan jika dia mengerti, itu masih akan hancur karena tanggung jawabnya memerintah orang untuk kematian mereka.

Kematian 48 orang─̶─itu semua karena [Ekspedisi].

Jika koloni meningkat menjadi lebih dari 2000, karena kekurangan makanan, Infanticide(membunuh bayi yang baru lahir) akan terjadi, yang mengarah pada peningkatan jumlah kematian.

Apalagi, jika mereka ditemukan oleh ras berbeda lainnya, ratusan atau ribuan orang mungkin akan terbunuh seperti busa.

Fakta bahwa hanya 48 orang mati dalam lima tahun terakhir, tidak diragukan lagi karena prestasi Riku.

─̶─jadi, semuanya mempercayai Riku.

─̶─jadi, semuanya akan mempercayakan hidup mereka di pundaknya. Tapi─̶─kadang-kadang semua orang lupa tentang hal ini. Kemudia ketika mereka mengingatnya

mereka akan merasa menyesal sebelum meminta maaf dan berterima kasih kepada Riku. Dan sekarang, dia mengatakannya karena dia ingat semua ini.

─̶─Riku juga sama, sabit malaikat maut itu menunjuk lehernya. Dan pada leher─̶─penambahan dari 2000 orang juga digantung.

─̶─......

Riku keluar dari kamarnya. Coron mencoba yang terbaik untuk berpura-pura bahwa dia tidak melihat luka pada tinjunya.

“Riku sangat mengagumkan.......Sangat pekerja keras. Nee-san bisa menjaminnya....” “─̶──̶─simpan kata-kata penghiburnya. Aku akan ke kamar mandi.”

ngnl_v6_illust_6

Melihat mata tanpa cahaya Riku─̶─Coron yang tidak bisa menahan kembali memeluknya.

Batasnya sudah tercapai. Di dunia ini, untuk terus hidup normal sementara juga menjaga keberadaan dua ribu orang itu seperti api unggun─̶─tidak mungkin. Pada tingkat ini, adik kecil, Riku, pasti akan hancur!!

“Hey─̶─Coron.”

“....Bukannya aku memintamu memanggilku Coron-Nee-san kan...Apa?” “Kapan ini akan berakhir─̶─era ini.”

Di masa lalu, seseorang mengatakan bahwa tidak akan pernah ada [Hujan yang tidak berhenti] dan [Fajar yang tidak pernah datang dari malam]─̶─

Berapa lama mereka harus menunggu sebelum manusia akan melihat hari abu aquamarine berhenti berjatuhan?

Berapa lama sebelum matahari bisa terlihat?

Ya, ini akan berakhir suatu hari─̶─ini tidak abadi, itu yang seharusnya terjadi. Tapi....

Dalam perspektif manusia, perang ini.....ini terasa seolah-olah itu akan berhenti berakhir.

“Jadi mereka lalu bertanya. Kapan ini─̶─akan, ah, Awhoaaaaaa!? Adaaaaaaa apaaaaaa?!”

Tet yang sedang bermain game sementara melihat jarak yang jauh dan mengatakan cerita dengan panik berteriak.

“Terlalu, terlalu licik, des.....sengaja mengatakan cerita seperti itu, sobs(*suara isak tangis), membuat Izuna menangis sehingga untuk memenangkan game, des.”

“Maaaa, maaf! Topik itu agak terlalu gelap!!”

Tet meminta maaf pada Izuna yang memiliki air mata besar mengalir di wajahnya dan berpikir.

Untuk memiliki kepribadian menangis setelah mendengar cerita seperti ini─̶─seperti yang diduga, anak ini sangatlah berharga.

Bahkan, ketika cerita ini diberitahu di masa lalu pada ras yang berbeda, mereka hanya akan mengatakan bahwa [Ini alami] dan berbohong.

Itu karena meskipun 6000 tahun telah berlalu, ras berbeda masih saling meremehkan satu sama lain.

Gadis muda yang mengatakan cerita ini terlalu banyak dan menyedihkan─̶─adalah benar-benar [Anak normal].

“Maafkan aku. Tapi, ini semua benar....Ini adalah periode waktu dunia dalam [Perang Besar].”

“...Ivan, mati, des...”

“Ya, mati. Manusia─̶─jika disentuh oleh Demonia sebelum [Sepuluh Sumpah]─̶─tidak.”

“Jika digigit oleh Werebeast, mereka hanya mati....Inilah makhluk terlemah di dunia oh.”

“─̶─!! Izuna tidak akan pernah melakukan hal semacam itu─̶──̶──̶─.....”

Melihat bagaimana Izuna hendak mengatakan bagaimana─̶──̶─dia tidak akan pernah melakukan hal semacam itu─̶──̶─dan menelan kembali kata-katanya kembali, Tet merasa kagum.

Ya...Dia tidak bisa mengatakan bahwa dia [Tidak akan] pernah melakukannya. Gadis muda ini sangat terang dan cerdas.

Memiliki pemahaman yang akurat dari hal-hal di masa lalu, tidak berbeda dari pada menggunakan game untuk melakukan ha-hal di Elchea.

Di atas semua itu, dia dengan benar merasakan hal yang tidak masuk akal dan salah. “....Hal semacam itu salah, des......benar-benar, aneh, des....” “Ya─̶─itulah masalahnya, dunia gila juga.”

Memang, jujur, dunia menjadi tidak masuk akal, tidak logis.

Jika seorang anak menerimanya bagai itu [Alami]─̶─itu akan menjadi tak biasa. “Tapi! Sebuah topik gelap akan terlalu membosankan eh~ Mari kita mengubahnya sedikit oke~

Dalam rangka untuk mengubah suasana berat, Tet berkata sambil menyeka ar mata Izuna.

“Apa, kau tahu tentang Ex-Machina? ♪”

“....Posisi kesepuluh dari ....Ex-Machina....Jangan menipuku, des.” “Seperti yang diharapkan~, kau telah belajar banyak, mengesankan mengesankan!”

Sementara menenangkan Izuna yang terisak, Tet melanjutkan permainan dan berkata:

“Ya, Ex-Machina....Keberadaannya, ras yang tubuhnya terbuat dari mesin. Old Deus yang menjadi [Tak aktif] karena waktu yang lama─̶─sudah melupakan tentang Ex-Machina, mereka ras yang dibuat oleh Old Deus di masa lalu.”

“...Kakek pernah berkata, des. Sekali menyerang, strategi, kedua kalinya tidak akan bekerja. Dalam perang besar....[God Killer(Pembunuh Dewa)]. Hanyalah Flugel dan Ex-Machina, des. Jadi─̶─“

Ya, itu perkataan bagus, izuna melanjutkan.

“─̶─[Jangan gagal, atau tidak itu akan menyebabkan banyak masalah], des.”

“Jawaban Sem~Purna~~~!! Sebagai hadiah untuk bungan merah kecil, aku akan terus mengelus bulumu.”

Tet memiliki senyum di wajahnya sambil mengelus dan mengelus dan mengelus. “Kemudian, itulah Ex-Machina─̶─suatu hari, Riku bertemu dengan mereka.”

Terkejut! Seperti anak kucing terkejut, Izuna melompat dan menarik jarak jauh dari Tet.

“─̶──̶─unun, Riku menderita serangan dari ras Ex-Machina yang sangat berbahaya itu. Dan itu pada kecepatan dimana manusia tidak bisa bereaksi dan merasakan.”

“Tidak, tidaktidak, bukannya kau berjanji untuk tidak mengatakan topik seperti itu lagi, des!”

“Eh~? Aku hanya mengatakan bahwa topik gelap akan terlalu membosankan, jadi kita harus mengganti topik oh.”

“Aku tidak bisa mendengarmu Aku tidak bisa mendengarmu, des!!”

“Tidak ada gunanya untuk menutupi matamu oh~─̶─apa yang Ex-Machina gunakan untuk menyerang Riku adalah, [Pseudo•Forested Skyshot]. Senjata magical spesies Elven─̶─senjata yang dapat melepaskan banyak pisau pemotong vacuum yang dapat menghancurkan apapun!”

“Ooo....Ahh.....!?”

“Menghembuskan debu hitam, mantel dan peralatan Riku hancur dan rusak....”

“Ah~~~, ahh~~~ tidak bisa mendengarnya, des, tidak bisa mendengarnya, des!” “Lalu, Riku-dono yang jatuh─̶─“

“NYAHHHHHHHH~~~~~~AHHHH!!”

“Cium, kemudian dia mengatakan [Nii, aku tidak bisa menahannya lagi, ubahlah aku menjadi seorang wanita]~☆”

.....

..........?

“Tidak, bukannya dia dicincang? Des.”

“Oh, aku mengatakan barang dan pakaiannya yang dicincang, Riku-dono tidakterluka~”

Izuna, untuk pertama kalinya sejak dia dilahirkan.....ingin memukuli orang.

─̶─Part VI END─̶─


Prev | ToC | Next