─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─
Penerjemah : D.Blank13th
Chapter 3
1+1=Deathless
Part XIV
─̶──̶──̶──̶─............
Sekali lagi, para [Hantu] berkumpul di meja bundar, dan sang kepala para hantu melebarkan [papan] dengan tangannya.
Di [papan] yang kebanyakan bidak ras sudah dipasang, lusinan bidak ras sudah berbaris.
Dan kemudian─̶─kali ini dia mengeluarkan sebuah [Ratu Putih]─̶─ “─̶─Ini adalah, Flugel.”
Setelah mengatakan itu dia menyimpan─̶─Ratu Putih di [papan].
Di koordinat dimana Avant-Heim─̶─Phantasma yang adalah markas Flugel diami sebelumnya.
─̶─Ratu. Bidak terkuat.
Para [hantu] menempatkan tanda tanya pada kenapa itu dialokasikan pada Flugel, dan bukan pada Phantasma maupun Old Deus.
“...Apakah karena, mereka kuat?”
Namun sang kepala para hantu tersenyum pahit dan menjawab. “Ada juga itu tapi─̶─itu karena “mereka tidak tumbuh”.”
Tak ada yang memahami maksud sebenarnya tapi─̶─tiba-tiba, seorang [hantu] mengatakan pada permukaan papan yang tidak memiliki apapun selain bidak putih.
“Tapi, dengan semua bidaknya adalah putih─̶─itu berarti mereka kawan?”
“Itu benar. Kita─̶─akan menang tanpa mengambil bahkan satu bidakpun, tidak ada [musuh].”
“Tidak, tapi maka, melawan apa, kita harus menang, kau bilang?”
Setelah ditanya itu, sang kepala para hantu tanpa takut─̶─mengeluarkan [Raja Hitam]. ”─̶─Jika kita mengalahkan orang ini─̶─itu akan menjadi kemenangan kita.”
“...Menang tanpa mengambil bahkan satu bidak─̶─tapi akan adakah keperluan untuk membunuh seseorang?”
Dengan kata-kata itu pandangan semua orang terpusat pada sang kepala para hantu seluruhnya, dan dia menerimanya.
“Tidaak? Aturan itu mutlak. Tidak akan ada yang mati. Itu karena [Raja Hitam] adalah─̶─“
Dan lalu dengan penuh semangat─̶─membantingkannya ke atas [papan], dan mengatakan.
“─̶─Karena itu adalah “orang ini”.”
Para [hantu] membuat mata bulat─̶─tapi hanya kepala mereka;
Tertawa dengan percaya diri.