Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

noJika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─


Penerjemah : D.Blank13th


Epilogue

Ending Talk

Part I




Tanpa disadari matahari sudah tenggelam, dan cahaya pucat bersinar di belakang gang Elkia.

Pada Tet, yang selesai berbicara dengan mata yang melihat kejauhan, Izuna membuka mulutnya sekali,


“...Cerita itu, sampai mana bohong dan seriusnya, desu?”

─̶─Dengan mata setengah terbuka, dia “menyimpulkan” bahwa ada suatu kebohongan.

Bergantung pada isi kebohongannya kau tidak akan bisa kabur, pada Izuna yang melotot seperti itu sambil menunjukkan air mata, Tet tertawa.

“Huh~? Kenapa kamu pikir ada kebohongan di cerita ini sih~?”

“Riku dan, Shuvi...sedikit mirip, dengan Sora dan Shiro, desu. Jangan pikir aku ini idiot, desu.”

Sambil mengisap hidungnya, bahkan tanpa menggunakan indra spesial Warbeast, dia mengetahui sebanyak itu.

Dengan tambahan─̶─kepada mata Izuna yang menyatakan kalau dia tahu dia “sedang digoda.”,

“Ahaha sudah kuduga kamu itu tajam ya, un un sudah jelas kalau aku mengubahnya sedikit. Karena─̶─“

─̶─Dan kemudian, sementara melanjutkan game nya, berbincang sampai matahari tenggelam─̶─

Tet yang tidak membiarkan Izuna menang sekalipun, dengan wajah seperti anak kecil─̶─ “Kalau aku benar-benar mengatakan segalanya itu akan berhenti menjadi “legenda yang tak diceritakan”, bukan
Keberadaan yang sangat jauh dari kekanak-kanakan─̶─mengatakan itu dengan wajah tersenyum yang mirip seperti anak kecil.

“...Kau, sudah kuduga aku tidak menyukaimu, desu.” Izuna melotot pada Tet yang memasang mata mantap─̶─tapi.
“...Tapi kau bagus dalam mengelus jadi aku memaafkanmu, desu.”

*gadis baik* *gadis baik* sambil ditepuk lembut seperti itu, setelah lehernya dielus, dia dengan mudah berbalik.

Untuk sekejap sambil menepuk-nepuk Izuna, Tet berpikir dengan mata yang seolah dia adalah Dewa Kasih Sayang.

Anak ini, Hatsune Izuna itu, muda─̶─dan “bodoh”.

─̶─“Justru itulah sebabnya”...dia bijak, cerdas, dan bagus dalam menebak.

Kata-kata Izuna─̶─[sedikit mirip]─̶─dia terkesan dari lubuk hatinya.

Itu benar, Tet dengan yakin, menambahkan pengubahan pada fakta yang dia tahu. Tapi─̶─mereka berdua yang membuatnya ingin menciptakan, <Disboard> ini.
Mereka berdua memang mirip dengan [   ] tapi─̶─hanya “sedikit”.

Itu karena mereka berdua, ketika dibandingkan dengan Sora dan Shiro...dengan  [   ], mereka─̶─

─̶─Jauh lebih kuat.

Mereka berdua melawan game yang [   ] buang.

Game yang disebut kenyataan (dunia) tanpa aturan─̶─itu karena mereka menantangnya─̶─dan meraih stale mate (seri).

Meski pada akhirnya, menjadi gunjingan.

Itu karena untuk awalnya─̶─sebuah stale mate, memang begitu. Stale mate, dan sebuah skak abadi juga.
Dari ketertinggalan yang hampir seperti kekalahan─̶─tapi meskipun begitu tanpa menyerah, tiupan serius ini adalah satu-satunya pembalasan mereka.

Tapi─̶─meski begitu...

“...Bagiku itu terlihat sangat cerah. Sangat cerah hingga membuatku ingin mempercayai mereka, kan

“...? Apa yang kau bicarakan, desu?”

Kepada Izuna yang menderu sambil melihat ke atas dan lehernya dielus, Tet kembali tersenyum.

Sora dan Shiro─̶─[    ] adalah...mereka([    ]) memang apa yang mereka(Riku dan ShuVi) harapkan─̶─dua sebagai satu. Sungguh, akankah mereka([    ]) bisa pergi ke tempat yang tidak bisa mereka berdua(Riku dan ShuVi) capai, ya. akankah mereka([   ]) datang membuatnya kalah seperti yang mereka(Riku dan ShuVi) nyatakan, aku ingin tahu.
Atau mungkin...secara mengejutkan─̶─...? Haha

Kepada Tet yang membiarkan pemikiran seperti itu, tapi tiba-tiba─̶─Izuna menyatakan.



“...Tapi, aku tidak akan membiarkanmu menang dan lari, desu.”

Setelah dia sadar kalau dia berhenti mengelus lehernya, Izuna melihat Tet dengan mata seorang gamer.

“Bersama dengan Sora dan Shiro, dan dengan yang (ras)lainnya─̶─kami pasti menang, desu.”

Wah wah, sambil tertawa riang seperti itu─̶─ “Tehe~ ─̶─Aku ketahuan ya?”
─̶─Tet yang memegang [Star Grail] seperti itu─̶─Tet (sang Tuhan Tunggal) tertawa riang. Melihat itu dengan mata setengah terbuka yang tak berubah, Izuna menjawab.
“Izuna, memang anak kecil tapi─̶─bukan idiot, desu.” “─̶─Un, seperti yang kamu bilang. Aku tahu kok

Muda adalah kebodohan tapi, justru karena dia tidak terikat oleh ilusi aneh yang dikenal sebagai pemahamanlah─̶─yang membuatnya bijak.

Meski dunia terlihat rumit dan tidak masuk akal, aslinya, tidak peduli waktunya, secara tidak terduga─̶─

Itu adalah sesuatu yang persis seperti bagaimana sensibilitas anak memandang sosoknya. Seperti yang mereka berdua, rasakan, iya kan─̶─
─̶──̶──̶─.........

“He~~~~y, Izuna~ di mana kamu~?” “...Izuna,-tan...di mana~...?”
─̶─Dan, terhadap suara yang terdengar, Tet bereaksi lebih cepat dari Izuna dan berdiri.

“Oops, nah kalau begitu aku pergi dulu. Menyenangkan dapat berbincang denganmu” “Yang lebih penting, untuk apa kamu ke sini, desu?”
Tiba-tiba di titik, Izuna menenang dan bertanya.

─̶─Kepada pertanyaan jelas tentang apa yang Tuhan Tunggal lakukan di sini, dengan wajah bermasalah, Tet─̶─

“Hmm~ sebenarnya sih aku datang untuk memberi [   ]-san sesuatu seperti penyemangat tapi─̶─tidak apa

Mengatakan itu Tet membuat cahaya dari [Star Grail]─̶─

“Itu karena ada panen lebih besar daripada itu. “Hatsune Izuna”-chan, aku akan menunggumu juga

Kepada wajah Izuna yang tiba-tiba berbalik, karena namanya dipanggil meskipun dia tidak ingat pernah memberitahu namanya.

Menunjukkan senyum nakal puas, pada bagaimana dia berhasil mengejutkan Izuna sampai akhir─̶─

Tiba-tiba─̶─Tet menghilang ke dalam kekosongan, tapi. “......Keparat itu, dia menang dan kabur, desu...!”
Menyadarinya terlalu lambat, ekor Izuna menggembung dan dia menggeram, tapi hanya suaranya lah yang menggema di balik jalan...


─̶─Part I END─̶─


Prev | ToC | Next