Tolong matikan adblock dan script blocker Anda untuk melihat halaman ini.

──Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D──


Penerjemah : D.Blank13th


Epilogue

Ending Talk

Part III




──────.........

Dibawah bulan merah, Sora berbicara sambil berjalan da membawa semua orang.

“Aku selalu berpikir──bahkan semenjak aku mendengar tentang dunia ini, [Sepuluh Ikrar] dan <Exceed>.”

Enam Belas Ras──dan kepada semua Ras, sebuah [Bidak Ras] dibagikan pada masing-masing ras.

Mengumpulkan itu semua berarti hak menantang Tet (Tuhan Tunggal), dan itulah dunia ini. “Game” ini.

Tapi dengan melakukan itu, suatu pertanyaan lahir.

“...Bagaimana, kamu mengambil...bidak ras, dari seseorang...yang tidak memuat, kelompok...seperti, Old Deus?”

Shiro, yang berada di samping Sora, mengambil kata-kata Sora.

──[Sepuluh Ikrar] Nomor Tujuh [Semua masalah kelompok, akan diputuskan oleh perwakilan dengan otoritas mutlak.]

Terhadap sesuatu yang tampak jelas setelah dikatakan, Steph terhuyung-huyung sambil berjalan di belakang.

“Itu benar, Old Deus belum menunjuk “Perwakilan Mutlak”. [Bidak Old Deus]──“tidak bisa diambil”.”

Di belakang Sora yang mengatakan itu, Izuna mengikuti sambil terlihat seperti tidak terlalu memahaminya.

“Dengan begitu, Old Deus pastinya memikirkan ini kan?” Sora membuka mulutnya secara sarkastik dan berkata.

“Dunia ini yang dibangun Tet──adalah sebuah [game dimana kami (Old Deus) mengumpulkan bidak dari ras lain], maksudku.”

──Itu benar, itulah perbedaan antara PLAYER (yang menantang), dan PRAYER (yang berdoa).

Old Deus pikie mereka adalah PLAYER [Peserta] dan yang lainnya Cuma PRAYER [bidak]──

Memiliki kepercayaan seperti itu, mereka secara refleks turun dari surga, itulah apa yang Sora bayangkan.

Lagipula, mereka adalah orang-orang yang “secara kekal” berperang di masa lalu.

Dan kemudian mereka membayangkan kalau──dengan memikirkan hal yang sama, seharusnya akan ada ras yang menyerah dan bergabung dengan mereka.

“──N-a-m-u-n”

Dengan nada yang seperti mengolok para Dewa dengan gambaran seperti itu, Sora melanjutkan.



“Itu benar-benar salah kau tahu~ tentang ini.”

Berjalan di sampingnya dalam kondisi sempurna di bawah sinar rembulan, si gadis Dhampir──koreksi, laki-laki Dhampir tertawa.

“Yaa...karena, dari awal cerita ini adalah, kau tahu..?”

Itu benar, dari awal cerita ini──dan Shiro yang berjalan sambil berpegangan tangan dengan Sora tertawa kecil.

“...bidak ras...kalau kita tidak perlu, mengambilnya...maka...ceritanya, berbeda...”

Dan kemudian Jibril tersenyum seolah mengagumi pemahaman Sora dan Shiro──Master nya.

“Ya, lagipula, kalau tentang Perwakilan Mutlak Old Deus──“ dan mengeluarkan suara gemerlap, semuanya berdiri tegak.

“Tidak benar-benar perlu membiarkan Old Deus menentukannya, bukankah begitu?”

Menyipitkan matanya──Sora berkata, seolah mengkonfirmasikannya pada orang yang berada di hadapannya.



“──“Ada sesuatu” Miko-san?”



Ibu kota Eastern Union──Kannagiri──Taman Bagian Dalam Kuil.

Di jembatan yang melalui kolam di taman yang disinari terang bulan, suara bel berdering dari orang yang duduk di pegangan jembatan.

──Eastern Union, Perwakilan Mutlak Warbeast. Dengan dua ekornya berayun──[Miko], tertawa mempesona.


──Part III END──


Prev | ToC | Next