─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─
Penerjemah : D.Blank13th
Kata Penutup
Kapanpun aku berhenti di pemberhentian asing bagiku, aku akan sering mencari toko buku antik jika waktu memungkinkan.
Sekali aku menemukan papan merek di penghujung jalan pembelanjaan atau persimpangan, aku akan secara acak memasukinya, dan kemudian mencari rak buku yang mencapai langit-langit.
Aku menyukai suasana yang mereka berikan, sesuatu kekurangan buku-buku yang baru dirilis. Terasa seperti ada sebuah selaput tipis yang diterapkan pada mereka setelah mereka diturunkan ke tangan orang-orang─̶─tentu saja, aku sangat menyukai tekstur keras dan tipis dari halaman yang baru dicetak.
Ada cara yang teramat berbeda dalam merawat buku; diantara mereka ada yang menyimpan buku mereka di kondisi yang rapi, beberapa orang memiliki kebiasaan menggunakan pembatas halaman, dan beberapa orang memiliki kebiasaan melepaskan jaket debunya. Saat membaca buku-buku tua, minatku bukan hanya isi dari buku tersebut, tapi juga seperti apa sih pemilik sebelumnya.
Aku tidak tahu kapan itu dimulai, tapi suatu hari aku berpikir untuk menulis cerita yang melibatkan buku-buku tua. Aku mengatur Kita-Kamakura sebagai panggung, karena tempat damai ini mirip dengan setting yang ingin kutulis, sejak dulu.
Sebagai catatan, selama penulisan ini tidak ada toko buku antik di sekitar stasiun Kita-Kamakura (setahuku). Dan begitulah, tidak ada model yang jelas dibalik toko yang dikerjakan si protagonis selain di dalam kepalaku. Aku menulis cerita ini sambil memikirkan andai jenis toko ini sudah tersedia selama tahun-tahun SMA ku, aku pasti akan menjadi pelanggan tetap disana.
Namun, buku-buku tua yang muncul dalam cerita ini itu asli. Mereka adalah buku-buku yang kusayangi, buku-buku yang penuh kenangan. Aku berharap untuk menulis cerita yang bisa berakhir menjadi seperti buku-buku itu.
Kepada semua orang yang terlibat pembuatan buku ini, dan kepada semua yang membaca buku ini hingga kata penutup, aku sangat-sangat berterima kasih.
─̶─Mikami En