─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─
Penerjemah : D.Blank13th
Chapter 4
1÷1=Companionless
Part I
─̶─Manuver rahasia para [hantu] yang tersebar ke berbagai tempat di dunia berlanjut selama hampir satu tahun.
Hari ini Riku mengobservasi peta strategi (papan game) di persembunyian, sambil bermain catur dengan ShuVi...
「Sesuai dugaan」,Elf beraliansi dengan Fairy. Mereka juga membuat banyak kontrak dengan Draconia yang bisa melawan armada penerbangan Dwarf, dan sekarang musuh biasa para dwarf, [Aliansi Elf] menjadi kekuatan yang solid.
Di sisi Dward, menambah Gigantis yang memiliki hubungan baik dengan mereka, mereka beraliansi dengan banyak Phantasma. Sebagai hasil dari angin (para hantu) membocorkan bahwa Elf membuat sebuah “Phantasma Slayer”, sebuah [Aliansi Dwarf] yang kokoh telah ditetapkan.
Tapi~ apa yang akan bermasalah jika melupakan kekuatan terbesar, di benua sebelah, Artosh Camp yang memiliki Flugel.
Meskipun kedua aliansi itu tetap menyembunyikan senjata andalan mereka dari satu sama lain, [koalisi] ini mengepalkan tinju mereka dan bersalaman dengan musuh yang paling menggelisahkan, tapi karena mereka tidak bisa dengan ceroboh menyentuh tangan mereka pada Dewa terkuat Artosh, situasi perang menuju sebuah stalemate(buntu).
Demonia digerakkan oleh pemilihan target individual, Warbeast jadi waspada pada Zuibaku dan berimigrasi ke kepulauan barat.
Dunia sedang dalam situasi kritis, kewaspadaan Armageddon (perang akhir), dan menjadi tidak dapat melakukan apa-apa selain menatap satu sama lain─̶─!!!
─̶─Dan, itulah spekulasi tentang status papan, meningkat bersama oleh para idiot(yang kuat).
Benua Russia itu dengan aneh, dalam kali pertamannya digolongkan “tetap berjaga-jaga”, hingga kemudian hanya digunakan oleh manusia.
Persiapan adalah yang terbaik, keterampilan itu stabil, pertempuran terbesar sekali seumur hidup─̶─apa yang tersisa hanyalah tangan terakhir.
─̶──̶──̶─.........
“Hey ShuVi, aku bertanya padamu sebelumnya, jika tidak adakah Dewa Permainan kan?” “...un...”
“Kau menjawab bahwa jika kau memenuhi “kondisi aktivasi” itu akan menjadi seorang Old Deus... dengan kondisi aktivasi maksudmu?”
“...Perolehan [Esensi].... kekuatan, perasaan, pendoa......definisi yang tepat, mustahil...mengalir...?”
Ketika aku bertanya sebelumnya, jawabannya adalah bahwa, itu tidak ada karena tidak ada [esensi], tapi─̶─
“Sebenarnya, aku 「melihat Dewa Permainan sebelumnya」─̶─jika aku mengatakan itu maukah kau percaya?”
“...Jika Riku, percaya maka... ShuVi, percaya...”
Sementara menggerakkan sebuah bidak dengan wajah serius, ShuVi melanjutkan.
“...Riku, membalikkan... semua perkiraan, ShuVi... jika Riku mengatakan kalau, itu ada, maka 「itu ada」... jika Riku mengatakan kalau, langit, bukanlah merah, maka itu tidak merah... Aku tidak akan, ragu lagi...”
─̶──̶──̶─
─̶──̶──̶─Aaahhhhhhhhhh sialan!
“Uwah~ Kalimat tadi itu jika aku membiarkan seseorang mendengarnya aku bisa menyombongkan bagaimana aku jatuh pada istriku yang imuuuuuuuut sekali!!”
“...Ke...kesampingkan, itu...”
Wajahnya menjadi sedikit merah bukanlah imajinasi. ShuVi mengatakan sambil tertegun. “...Skakmat.”
“─̶─Hey~ Dewa Permainan...tidak bisakah kau biarkan aku menang sekali saja...”
Kepada Riku yang memegang kepalanya dengan senyum pahit, ShuVi tertawa sedikit.
“Eerm, permisi disaat kalian di tengah pembicaraan yang membuat yang mendengarnya malu, tapi bisa onee-chan ganggu?”
─̶─Dan pada Coron yang tiba-tiba muncul, Riku,
“Oh, kau dating di saat yang tepat Coron, hey, hey percakapan tadi─̶─“
“Iya ya, makasih untuk suguhannya. Yang lebih penting, yang memanggil aku adalah Riku kan…bisa aku melapor?”
Coron melaporkan situasi desa sekarang─̶─tidak, situasi “manusia” sambil membalikkan dokumen.
“Tidak bisa dipercaya tapi─̶─seperti yang Riku katakana, laporan tentang Dwarf yang ditemukan menghilang.”
Coron, yang tidak mengetahui alasannya, mengerutkan alisnya pada Riku yang tertawa [iya’kan], dan melanjutkan.
“…Dan juga, setelah mencari bagian utara Russia dengan sinyal api dan pemandu kami menemukan sejumlah besar desa. Tapi jika kami mencoba untuk bersatu dengan itu jumlah total semuanya akan jadi hampir delapan ribu orang, desa yang sekarang tidak bisa menampungnya─̶─“
“Jangan khawatir Coron. Hanya sedikit lagi, dunia akan menjadi sebuah tempat dimana kau bisa hidup diimanapun tanpa takut kematian.”
“……..”
Riku menjawab itu sementara berkonsentrasi pada catur dengan ShuVi, dan kepalan tinju Coron mulai gemetar.
“Semuanya berjalan lancar. Jika aku dan ShuVi memainkan tangan terakhir─̶─ini akan jadi kemenangan kita.”
“…Hey, cukup bercandanya Riku… apa kamu mengerti keadaan dirimu sendiri…..?”
Coron gemetar tanpa menunjukkan kemarahannya tampak dalam kepribadiannya─̶─tapi ketika berhadapan dengan sosok Riku, dia mencapai batasnya.
“Kamu dalam keadaan yang bahkan sulit dipercaya bahwa kamu ini masih hidup!! Jika kamu pergi keluar dengan tubuh itu, kamu akan mati!!?”
Coron berteriak dengan air mata yang melayang, tapi Riku tersenyum pahit dan menjawab.
“Aku tidak akan mati. Aku harus hidup delapan ratus lima puluh satu tahun lagi.”
“─̶─Hey Riku kumohon, berhenti berbohong, pikirkan dengan serius tentang tubuhmu sendiri─̶─!”
Pada suara Coron yang seperti memohon, Riku merasa dia tidak punya pilihan lain dan sekali lagi memeriksa keadaan tubuhnya sendiri.
Pertama─̶─seluruh tubuh diperban.
Seperti yang diduga, luka bakar di kulit dari tulang elemental masih belum sembuh, kulit seluruh tubuhnya terkonstaminasi, tapi cuma itu.
Selanjutnya pemeriksaan organ dalam…. necrosis hampir dihindari terima kasih pada ShuVi─̶─tidak ada masalah khusus.
Sejak saat itu sebuah memakan makanan yang biasa itu mustahil tapi, setidaknya sesuatu seperti sup dapat diminum.
Sungguh, apakah beberapa tulang elemental mencapai darah? Beberapa tulang dan organ pernapasan sedikit terkonstaminasi, tapi itu cidera kecil.
“Yang tersisa adalah…. Satu lengan hilang dan pandangan hilang─̶──̶─tunggu, yang buta hanya satu mata huh. Yah bukan masalah besar.”
“─̶─Itu benar-benar masalah besar!! Kamu─̶─!”
“Para [hantu] yang lain juga, dalam keadaan yang sama, atau bahkan lebih buruk dari ini.” Coron mencoba untuk membantah, tapi dipotong oleh suara dingin Riku.
“…Tidak ada yang mati hingga sekarang adalah keajaiban, tapi, semua orang sudah bertubuh penuh luka.”
Tubuh penuh luka. Secara harfiah, seperti artinya, sebuah tubuh yang penuh dengan luka.
Seluruhnya, dari seratus tujuh puluh sembilan nama di armada hantu, pastinya, masih tidak ada yang mati.
─̶─belum. Hanya, belum.
Penyuntikan racun, konstaminasi melalui tulang elemental, kehilangan anggota badan─̶─demi menipu Dwarf para [hantu] memainkan tangan apapun.
Hanya demi induksi mereka akan membuang lengan kiri mereka, demi menipu Demonia akan ada beberapa yang memakan bangkai, dan bahkan orang yang dibujuk karena digigit oleh Dhampir─̶─Mereka menggunakan segalanya yang dapat digunakan.
─̶──̶─Segalanya “selain nyawa”─̶─ itulah sebabnya, Riku berkata seolah memohon.
“Hanya satu tangan tersisa Coron. Nantikanlah─̶─Dan kemudian Perang Besar akan berakhir. Ketika itu terjadi aku─̶─“
─̶─Aku akhirnya akan dapat memaafkan diriku sendiri─̶─seolah mencoba mengatakan itu, tapi dia menelannya kembali.
“Maka setidaknya, beritahu aku…..”
Coron menyembunyikan wajahnya dan pundaknya mulai gemetar.
“Membujuk Dwarf─̶─bahkan Old Deus dan mengeluarkan mereka dari benua Russia, bahkan sekarang aku tidak bisa mempercayainya. Kupikir itu sangat hebat─̶─tapi mengakhiri Perang Besar? Tidak peduli bagaimana, aku tidak bisa mempercayainya!!”
“.…..”
“Jika kamu bilang untuk menantikannya maka beritahu aku!! Ataukah aku─̶─seorang saudara yang begitu tidak dipercaya!!?”
─̶──̶─……
Sementara Riku dan ShuVi bertukar pandangan, air mata jatuh ke lantai dari wajah Coron.
“…..Coron, jika aku tidak percaya padamu─̶─jika bukan kau, aku tidak akan percaya semuanya.”
“Kalau begitu─̶─!!”
“Apa yang para Dewa cari dan perjuangkan─̶─kau tahu kan?”
Setelah bereaksi terlalu lambat pada Riku yang tiba-tiba mulai berbicara, Coron menjawab.
“….Tahta Tuhan Tunggal, kan. Jika aku tidak salah….”
“Itu benar. Tahta Tuhan Tunggal itu─̶─lebih spesifiknya itu mungkin benda [Star Grail] ini.”
Berbicara tentang apa yang dia dengan dari ShuVi di reruntuhan Elf, Riku berdiri.
“Old Deus─̶─lahir dari bintang-bintang.”
─̶─dari diharapkan, didoakan mereka memperoleh [esensi] dan kemudian lahir─̶─ShuVi mengatakan itu.
“Tapi mereka lahir terlalu banyak. [Star Grail] adalah sesuatu untuk Old Deus, para Dewa─̶─dengan kata lain, itu adalah set [alat pengontrol] untuk membatasi keberadaan yang dapat menggunakan sihir dengan level membuat berbagai ras menjadi satu ras.”
“………..”
“Tapi satu Old Deus membuat sebuah [alat] yang mampu merebut kekuatan dari semua Old Deus, sesuatu seperti itu mustahil─̶─kan?”
“─̶─Itu benar, bukan. Karena akan jadi─̶─“
Dengan informasi yang dia dengar barusan, tapi setelah memahami dalam sekejap, Coron─̶─mengatakan.
“─̶─Dengan kekuatan dari [sepuluh], membuat kekuatan superior menjadi [sebelas]…. benar?”
“Seperti yang diharapkan dari Coron, itu☆super☆benar. Itu benar; ini adalah sebuah pembicaraan sangat bodoh yang hanya bisa membuatmu kagum.”
Itu cerita yang jelas kan─̶─Tuhan Tunggal dengan kata lain kekuatan untuk mengatur segalanya termasuk Old Deus.
Bahkan jika sepuluh Old Deus mencurahkan kekuatan mereka dan menempatkannya bersama, apa yang dicurahkan oleh mereka bersepuluh hanya akan menjadi kekuatan senilai sepuluh.
Tapi [Star Grail] adalah─̶─itu tentang membuat kekuatan yang mampu mengatur kekuatan dari sepuluh yang dicurahkan bersama, pembicaraan seperti itu.
Pada dasarnya, kekuatan mereka tidak cukup. Itu mustahil. “Itulah sebabnya─̶─Tidak apa jika kita melakukan ini.”
Dengan mata seolah membicarakan tentang sesuatu yang bernilai dari dalam hatinya, Riku mengatakan, seolah melemparnya.
“─̶─Jika ada sepuluh Dewa, jika aku membunuh Sembilan dari mereka maka aku akan menjadi Tuhan Tunggal─̶─kan?”
Itu benar, jika kau menyimpulkan apa yang ShuVi katakan hari itu, itu dia.
Menghancurkan [esensi] dari Old Deus lain, dan mengambil kekuatan dari keberadaan itu.
Dengan melakukan itu aku bisa mendoping kekuatanku sendiri─̶─dan meraih cukup kekuatan untuk mewujudkan [Star Grail].
Tapi, pada akhirnya, Old Deus sesuatu yang, lahir sebanyak kau mengharapkannya.
Bahkan jika yang terakhir berdiri membunuh semuanya, dia akan bermasalah jika yang baru lahir dan melampaui dirinya.
Itulah sebabnya jika itu diatur dengan Tahta Tuhan Tunggal─̶─[Star Grail] maka itu akan menjadi yang dilakukan “Tuhan Tunggal”
“Ini, adalah identitas sebenarnya dari [Perang Besar] tidak bernilai ini.”
………..
“Bodoh…sekali!─̶─maksudmu dengan alasan seperti itu, mereka membuat perang ini─̶─!!!?”
Dengan pundaknya yang bergetar dengan marah, Coron berteriak melontarkannya sambil melihat ke samping.
“Coron…perhatikan perkataanmu. Itu kasar pada para idiot. Karena kau lihat─̶─“
Sementara mengatakan itu seolah ingin memperbaiki mood, Riku menyentuh peta─̶─papan permainan. Dan kemudian dia mengumumkan dengan sebuah wajah kagum.
“Karena bahkan jika kita tidak melakukan itu kita bisa membuat mewujudkan [Star Grail].” “─̶─eh?”
Berpaling dari Coron yang membuat wajah kosong, Riku memainkan [Raja Hitam] dengan telapak tangannya.
“Hey Coron, pernahkan aku mengatakan padamu dari apa Old Deus lahir?” “─̶──̶──̶─Bintang-bintang, kan?”
“Itu benar, Circuit Elemental. Sumber dari segala hal. Aliran kekuatan dari seluruh makhluk. Dengan kata lain, lahir dari bintang-bintang.”
Seolah menambahkan perkataan Riku, ShuVi melanjutkan.
“…Makhluk-makhluk… ras-ras juga… [esensi] Old Deus……… melewati circuit elemental, dan, diciptakan.”
“Itu benar…… dengan kata lain, kau lihat?”
Dengan satu desahan, Riku mengingat hari dia memikirkan tentang ini─̶─hari dia mendengar tentang ini di reruntuhan Elf.
Setelah mendengar pembicaraan tentang sebab utama dari perang antar dewa dan [Star Grail], sesuatu melayang lurus di pikirannya.
Itu sangat jelas, bahwa entah kenapa tidak ada yang menyadarinya.
Dia mengatakan dengan kesimpulan yang sangat jelas, bahwa waktu itu ShuVi bahkan terkejut.
“Dibandingkan pada semua Old Deus di bintang ini─̶─asalnya “bintang itu sendiri” memiliki lebih [kekuatan] kan, pikirkan dengan normal.”
Itulah sebabnya─̶─dia mengumumkan pada Coron, yang matanya yang melebar─̶─
Riku mengambil [Raja Hitam], dan menuju peta─̶─papan permainan.
Dan meletakknya tepat di tengah. Kondisi kemenangan─̶─Kami, para [hantu]. Dinamakan─̶─[Tangan terakhir], dengan jelas diumumkan.
“─̶──̶─Jika bintang (papan permainan) dihancurkan, [Star Grail] akan terwujud”
─̶──̶──̶─….
Memalingkan wajah dari Coron yang kagum, Riku dan ShuVi menunjuk kea rah lantai, dan melanjutkan.
“Inti dari bintang ini─̶─jika Sumber Aliran Kekuatan Circuit Elemental ditusuk, kekuatan yang dikeluarkan akan menanggulangi kekuatan semua Old Deus.”
“…..Manifestasi, adalah, 10^-46 kubik perdetik…. Kehancuran, kekuatan yang keluar, manifestasi, akan segera………”
“Jika─̶─[Star Grail] diraih dan bintang segera dibuat ulang…..”
Riku dan ShuVi berjajar dan mengumumkan bersamaan, pada Coron yang masih tercengang.
“”……Skakmat.””
“T─̶─tapi, itu─̶─sebuah kekuatan yang cukup besar untuk menusuk bintang, dari mana itu akan─̶─“ Akhirnya, setelah bangkit dari keadaan bengongnya, dan setelah mengatakan itu.
Coron akhirnya sadar, sekali itu memasuki pandangannya─̶─peta strategi yang digantung dijendela.
Tidak mungkin. Tidak mungkin , tidak mungkin, tidak mungkin!!
“Membuat mereka melakukannya sendiri!? Bukan sebuah stalemate─̶─tujuannya adalah bentrokan sempurna kekuatan penuh!?”
Pada teriakkan Coron, Riku dengan santai, menunjukkan sebuah senyum hebat.
“Tentang Artosh Camp dan [koalisi] kau lihat─̶─mereka tidak akan melakukan stalemate.”
“─̶─eh?”
Kehancuran pasti satu sama lain─̶──̶─Situasi stalemate(buntu) didasari pada keyakinan mereka bahwa jika satu sisi menyentuhkan tangan mereka pada yang lain maka kedua sisi akan dihancurkan.
Sesuatu seperti itu, hanya bisa bekerja jika dari awal ada pilihan tidak menyentuhkan tangan mereka.
“Tujuannya adalah [Star Grail]─̶─tapi mereka yang ada hanya untuk membunuh, pasti akan menyulut percikan api segera.”
─̶─Itu akan menjadi, sebuah manifestasi perang yang tidak pernah dilihat sebelumnya, lahir dari perang besar abadi─̶─
─̶─Itu arti Armageddon[Pertempuran Penentuan]─̶─pada Coron menjadi pucat hanya dari membayangkannya, Riku mengatakan.
“Tapi daya tembak itu─̶─tidak akan terarah pada siapapun.” Sekali lagi, Coron menjadi kagum.
“Di [Panggung Pertempuran Penentuan] yang kami siapkan, Eensweg yang akan diatur olehku dan ShuVi─̶─adalah pengaturan yang akan mendistorsi arah semua kekuatan dan membuat semua kekuatan tepat “lurus kebawah”─̶─itu benar, seperti lensa sebuah teleskop.”
─̶─Segalanya yang dibahayakan para [hantu] selain nyawa untuk kumpulkan, adalah informasi tentang senjata yang akan digunakan di tempat itu.
Oleh ShuVi yang menganalisa dan merencanakan segalanya, jumlah tepatnya kebutuhan Eensweg adalah─̶──̶─tiga puluh dua.
“Mereka akan menusuk bintang dengan sendirinya, akan menghancurkan circuit elemental, [Star Grail] yang terwujud akan diambil oleh kita dan kemudian─̶─[Menang]. Karena tak ada yang mati, dan tepatnya karena itu, ketika itu berakhir aku ingin bertanya pada para Dewa.”
Dan kemudian dengan sebuah senyum sarkastik yang jelas─̶─dia mengatakan dengan sebuah senyum seolah melihat badut.
“”Hey hey sekarang bagaimana perasaanmu?”─̶─seperti itu.”
─̶──̶─Sungguh, Benar-benar, Perang Besar abadi, akan berakhir.
Oleh tangan Riku dan ShuVi─̶─adik laki-laki dan adik perempuan kebanggaannya─̶─dan hanya hampir oleh dua ratus orang.
Terlebih─̶─bahkan tanpa satu orang pun yang terbunuh. Segalanya adalah untuk itu. Itu hanya untuk membangun situasi ini.
Bahkan jika mereka berpikir ingin membunuh para dewa dan makhluk-makhluknya─̶─tidak, lebih seperti itu akan jadi reaksi yang normal.
Pada sosok adik laki-lakinya yang tertawa kurang ajar, bahkan setelah kulit, organ dalam terbakar, kehilangan sebuah pandangan mata dan sebuah lengan, pundak Coron bergetar.
Mengakhiri perang bahkan tanpa satu orang pun terbunuh─̶─demi itu, dia tetap berjuang hingga menjadi seperti ini─̶─
“…Itulah sebabnya Coron, hanya untuk sesaat lagi, nantikanlah. Dan kemudian, jaga semuanya (manusia).”
Tapi, untuk Riku yang tertawa tanpa takut.
Kebenaran bahwa bahkan hanya dengan bernapas sudah sangat menyakitkan─̶─hanya ShuVi yang menyadarinya.