─̶─Jika ingin meng-COPY tolong sertakan sumber :D─̶─
Penerjemah : D.Blank13th
Chapter 3
1+1=Deathless
Part VIII
─̶──̶──̶──̶─............
─̶─Setelah para [hantu] berkumpul disekitar meja bundar, sang kepala para hantu, melebarkan [Papan] dengan tangannya.
“Kita itu tidak ada.”
“Tanpa membunuh siapapun, tanpa membiarkan siapapun mati. Sementara menggunakan metode, informasi, rencana dan tipuan sendiri kita akan menginduksi situasi perang─̶─kita memiliki aturan, jadi jika ada kondisi kemenangan maka ini jelas sebuah [game]─̶─“
“Segalanya akan ditentukan oleh peta ini─̶─oleh papan ini sendiri. Maka... mari kita tentukan [bidak]-nya.”
Setelah menerima pandangan para hantu, sang kepala para hantu─̶─mengeluarkan bidak putih.
“Ini adalah kita.”
─̶─Sebuah Raja, Putih.
“Bidak terlemah. Bidak yang tidak bisa menjadi apa-apa. Tapi ini adalah bidak paling penting. Ini adalah bidak yang jika diambil itu akan menjadi akhir.”
Dia menempatkannya di peta─̶─ah salah, diluar [papan]─̶─di batas meja, dan melanjutkan.
“Kita adalah Raja. Tapi pada saat yang sama─̶─kita juga [hantu].”
Sesuatu yang tidak ada. Sesuatu yang tidak seharusnya ada. Maka dari itu adalah sesuatu yang tidak seharusnya dapat dirasakan.
“Kita tidak ada dimanapun, tapi kita bisa ada dimana saja. Kita adalah yang mengontrol segalanya dari luar papan ini.”
Dan lalu, dia melanjutkan sambil mengeluarkan banyak bidak─̶─semuanya bidak putih.
“Kita akan meraih kemenangan dalam game ini, tanpa mengambil satu bidakpun. Karena itu semua ras adalah─̶─[putih].”
Mengatakan begitu─̶─dia mengeluarkan sebuah [Pion Putih]─̶─ “Ini adalah─̶─Warbeast.”
Dia menempatkan Pion Putih─̶─di [papan]─̶─di habitat negara Warbeast.
.........─̶──̶──̶─